Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Paus Fransiskus Menutup Sinode Sinodalitas dalam Misa di Basilika St. Petrus: “Gereja yang melayani berarti membasuh kaki umat manusia yang terluka”

Paus Fransiskus memimpin Misa Penutupan Sinode Sinodalitas di Basilika St Petrus Vatikan 29 Oktober 2023. NC Register

VATIKAN, Pena Katolik – Pada Misa Penutupan Sinode Sinodalitas, Paus Fransiskus mengatakan bahwa kasih Allah tidak dapat dibatasi pada agenda kita sendiri. Mereka yang benar-benar ingin mereformasi Gereja Katolik, harus mengikuti perintah terbesar Yesus: mengasihi Tuhan dan sesama.

“Kita mungkin punya banyak ide bagus tentang bagaimana mereformasi Gereja, tapi marilah kita ingat: memuja Tuhan dan mencintai saudara-saudari kita dengan kasih-Nya, itulah reformasi besar dan abadi,” kata Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus 29 Oktober 2023.

“Kita selalu berpikir bahwa kita bisa ‘mengendalikan Tuhan’, bahwa kita bisa membatasi kasih-Nya pada agenda kita sendiri. Sebaliknya, cara dia bertindak selalu tidak dapat diprediksi, melampaui batas, dan akibat tindakan Tuhan ini menuntut kekaguman,” tambahnya.

Paus menggarisbawahi bahwa penyembahan Yesus di tabernakel di setiap keuskupan, di setiap paroki, di setiap komunitas diperlukan dalam melawan segala jenis “penyembahan berhala” di dunia saat ini.

“Mari kita waspada, jangan sampai kita mendapati diri kita sendiri yang menjadi pusatnya, bukan Dia. Dan marilah kita kembali beribadah. Semoga ibadah menjadi inti bagi kita yang menjadi imam. Marilah kita mencurahkan waktu setiap hari untuk keintiman dengan Yesus Gembala yang Baik di dalam tabernakel Adorasi,” katanya.

Paus Fransiskus memimpin Misa Penutupan Sinode Sinodalitas di Basilika St Petrus Vatikan 29 Oktober 2023. NC Register

Homili Paus menandai penutupan sidang Sinode Sinodalitas 2023 yang berlangsung selama sebulan, di mana 365 delegasi dari seluruh dunia membahas dan memberikan suara pada lebih dari 80 proposal tentang bagaimana menjadi “Gereja sinode.”

“Saudara-saudara, sidang umum sinode kini telah selesai. Dalam ‘percakapan Roh’ ini, kita telah merasakan kehadiran Tuhan yang penuh kasih dan menemukan indahnya persaudaraan.”

Dalam homilinya, Paus Fransiskus mengatakan ia percaya bahwa pada akhir tahap sinode ini penting untuk melihat prinsip dan landasan yang menjadi dasar segala sesuatu: mencintai Tuhan dengan seluruh hidup kita dan mencintai sesama kita sebagai manusia. Paus Fransiskus menekankan bahwa adorasi dan penyembahan penting dalam kehidupan Gereja.

Menyembah Tuhan berarti mengakui dalam iman bahwa hanya Dialah Tuhan dan bahwa kehidupan kita masing-masing, perjalanan Gereja, dan hasil akhir sejarah semuanya bergantung pada kelembutan kasih-Nya. Dia memberi makna pada hidup.

“Mereka yang menyembah Tuhan menolak berhala karena Tuhan memerdekakan, namun berhala memperbudak,” tambahnya.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa menjadi Gereja yang beribadah dan Gereja yang melayani berarti membasuh kaki umat manusia yang terluka, mendampingi mereka yang lemah, lemah, dan tersingkir, keluar dengan penuh kasih untuk menjumpai orang miskin.

“Orang yang penuh belas kasihan adalah seperti pelabuhan bagi mereka yang membutuhkan; dan pelabuhan menerima semua orang yang melarikan diri dari kapal karam, dan membebaskan mereka dari bahaya, baik mereka jahat maupun baik; siapapun mereka yang berada dalam bahaya, mereka akan menerima mereka di tempat perlindungannya. Demikian pula, jika kamu melihat seseorang terdampar di darat karena kemiskinan, janganlah kamu menghakiminya atau menuntut penjelasan, tetapi hilangkan kesusahannya.”

Sekitar 5.000 orang menghadiri Misa penutupan Sinode pada sidang Sinodalitas tahun 2023. Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada seluruh kardinal, uskup, imam, religius, dan umat awam dari seluruh dunia yang melakukan perjalanan ke Roma untuk berpartisipasi dalam sinode tersebut. Tahun depan, para delegasi akan kembali ke Vatikan pada bulan Oktober 2024 untuk mengambil bagian dalam sidang kedua guna memberikan nasihat kepada Paus mengenai tema: “Untuk Gerea Sinode: Komuni, Partisipasi, Misi.”

“Sebagai ungkapan rasa syukur, saya juga ingin memanjatkan doa untuk kita semua: Semoga kita semakin bertumbuh dalam beribadah kepada Tuhan dan dalam pelayanan kepada sesama. Ibadah dan pelayanan. Semoga Tuhan menyertai kita. Mari kita maju dengan sukacita,” kata Paus Fransiskus.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini