Kamis, Desember 19, 2024
26.4 C
Jakarta

Penemuan Baru pada Penggalian Gereja Makam Suci, Mungkin akan Mengubah Apa yang Kita Ketahui Sebelumnya

Penggalian arkeologi di Gereja Makam Suci. IST

YERUSALE, Pena Katolik – Gereja Makam Suci di Yerusalem, salah satu tempat paling suci di dunia bagi umat Kristiani dan merupakan situs ziarah penting sejak abad keempat. Hingga kini, Gereja Makan SUci masih mengungkap lebih banyak rahasianya. Investigasi arkeologi yang sedang berlangsung, terkait restorasi lantai basilica, telah mengungkap banyak kejutan.

Pada temuan terbaru, dan salah satu yang paling signifikan, muncul selama penyelidikan yang dilakukan pada paruh kedua bulan Juni di area depan edicule (kuil/kuil kecil yang mengelilingi makam Yesus) yang terletak di tengah rotunda, di bawah kubah besar basilika. Penggalian tersebut mengungkap adanya tangga marmer menuju edicule. Di sana ditemukan koin yang terakhir dicetak pada masa pemerintahan Kaisar Valens (364–378). Temuan ini memungkinkan para arkeolog menentukan tanggal edikula Kristen pada awal periode tersebut dengan akurat.

Terletak di bagian barat laut Kota Tua Yerusalem, Gereja Makam Suci diyakini sebagai tempat penyaliban, kematian, dan kebangkitan Yesus. Konstantinus Agung membangun gereja pertama di sana, yang diresmikan pada sekitar tahun 336 M. Ibunya, St. Helena, diyakini telah menemukan relik salib penyaliban Kristus di situs tersebut. Namun, hampir 300 tahun kemudian, orang Persia membakar gereja tersebut, setelah itu gereja tersebut dibangun kembali, dihancurkan lagi, dan dibangun kembali sekali lagi. Tentara Salib pada abad ke-12 melakukan pembangunan kembali situs tersebut, termasuk sebuah kapel untuk menghormati St. Helena. Sejak saat itu, restorasi dan perbaikan sering dilakukan.

Tim arkeolog dari Universitas Spienza Roma yang melakukan penelitian di Gereja Makam Suci. CNA

Penemuan lain yang muncul adalah sisa-sisa basilika di periode awal, sebuah lokasi konstruksi pada zaman Konstantinus, dan fondasi dinding utara, serta sistem drainase air di bagian barat laut rotunda. Para arkeolog juga menemukan bahwa tambang di bagian selatan rotunda, area di luar tembok kota, digunakan sebagai gua. Gua tersebut dibongkar pada abad pertama SM dan diubah menjadi pemakaman.

Francesca Romana Stasolla, pemimpin tim dari Departemen Ilmu Pengetahuan Kuno di Universitas Roma Sapienza yang bertanggung jawab atas penelitian arkeologi, mengatakan kepada CAN, bahwatimnya sekarang dapat menelusuri “seluruh sejarah material dari kompleks keagamaan tersebut.

“Kami memperoleh pemahaman mendalam tentang keseluruhan rangkaian stratigrafi [urutan dan posisi lapisan peninggalan arkeologis]: mulai dari penggunaan tambang pada masa pra-Konstantinian hingga pekerjaan restorasi pada masa Inggris,” ujar Stasolla.

Rencana baru-baru ini untuk memulihkan lantai Makam Suci, bersama dengan penyelidikan arkeologi, struktur, dan saluran air, ditentukan oleh tiga gereja Kristen yang bertanggung jawab atas basilika tersebut: Katolik Roma, Ortodoks Yunani, dan Gereja Gereja Apostolik Armenia.

Gereja Makam Suci. CNA

Universitas Sapienza, Roma, Italia bertanggung jawab atas penggalian tersebut. Selain arkeolog dari Departemen Ilmu Pengetahuan Purba, tim tersebut juga beranggotakan insinyur, sejarawan, filolog, ahli geologi, paleobotani, dan arkebotani dari universitas yang sama. Tim interdisipliner menangani, menganalisis, dan menafsirkan segala sesuatu yang muncul selama penggalian.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini