27.7 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Laudato Si: Bersama Melawan Dosa Ekologis

BERITA LAIN

More
    Peserta Pertemuan Nasional Gerakan Laudato Si’ Indonesia yang terselenggara di Hening Griya, Purwokerto, Jawa Tengah 25-27 Agustus 2023. Dok. Sr. Charlie OP.

    PURWOKERTO, Pena Katolik – Pertemuan Nasional Gerakan Laudato Si’ Indonesia yang terselenggara di Hening Griya, Purwokerto, Jawa Tengah 25-27 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 49 peserta dari berbagai provinsi dan kongregasi: OSU, SJMJ, OP, SND, HK, FCJ, DSY, SSPS.

    Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk menjelaskan perjalanan Laudato Si’ tentang kesadaran Ekologi, adanya ketimpangan dan penurunan kualitas hidup manusia serta kerusakan masyarakat. Gerakan Laudato Si’ untuk mengembalikan nilai-nilai seperti solidaritas, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sesame. Laudato Si’ mendorong untuk mengedepankan penghormatan terhadap alam dan tanggung jawab dalam menjaga bumi dan menyediakan pangan yang cukup dan berkelanjutan.

    “Gerakan bersama melawan dosa ekologi, jika gerakan Laudato Si disebarkan dengan cara yang kurang baik maka akan mendapatkan perlawanan, maka gerakan ini haruslah bekerjasama dalam kebersamaan, jika ingin cepat maka bergeraklah sendiri tapi jika ingin gerakan ini menjangkau lebih jauh maka bergeraklah bersama yang lain sampai ke akar rumput mampu berbelarasa,” ujar Romo Fredy.

    Dalam tugas ini, Caritas Indonesia adalah bagian dari Gereja, demikian juga Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KWI. Kerja sama perlu dilakukan antar semua pihak, sehingga tercipta kerja sama yang saling melengkapi.

    Pertemuan Nasional Gerakan Laudato Si’ dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Purwokerto, Romo Sulpicius Parjono yang menyampaikan tentang bagaimana pertobatan ekologi harus dijalankan. Ia berharap, pertemuan ini menjadi “virus” yang menyebarkan pertobatan dan mengkampanyekan pola hidup berkelanjutan.

    “Semoga pertemuan ini, menggerakkan para peserta menjadi ‘virus’ yang menyebarkan perubahan pertobatan dalam pola hidup berkelanjutan, perubahan perilaku, pola pikir, dan kebiasaan yang menyentuh pada persoalan belarasa atas keutuhan ciptaan,” ujar Romo Parjono.

    Umat manusia diharapkan proaktif merawat alam semesta, dimulai dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan yang akan mengotori “saudara tanah” dan merusak “saudara pepohonan”. Romo Parjono mengajak umat merawat “saudari tumbuhan” dan tanaman.

    “Kita membiarkan ‘saudari air’ dapat meresap ke dalam bumi, atau mengalir dengan lancar di sungai-sungai sehingga tidak menggerus bukit dan menyebabkan longsor yang dapat menggerus perumahan, dan meredam kota,” ujar Romo Parjono.

    Dalam sambutan penutupnya, C. Lilik Krismantoro menjelaskan makna lagu yang dinyanyikan, “Rendahkan diri serendah tanah sehingga muncul kesadaran, tumpulkan keinginan dan kecenderungan kita untuk melukai atau menyakiti orang lain, perasaan menjadi hebat dan puas dengan menjadikan orang lain sebagai korban.

    “Milikilah kerendahan hati, peluklah dan mendekatlah pada ibu bumi, Ibu yang sabar pemilik semua kemurahan hati. Hanya dalam kerendahan hati, jiwa kita di suburkan dan diolah hingga layak menjadi persemaian bagi karya kasih Allah. Sekaligus pemulihan dan pengangkatan kemabali martabat kemanusiaan menjadi bagian dari kasih Allah yang suci…”

    Ibu Pertiwi menjerit karena segala kerusakan yang telah ditimpakan padanya, karena penggunaan dan penyalahgunaan yang tidak bertanggung jawab atas kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Manusia berpikir bahwa, ia adalah tuan dan penguasanya yang berhak untuk menjarahnya.

    Kekerasan yang ada dalam hati yang terluka oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang terlihat pada tanah, di dalam air, di udara dan pada semua bentuk kehidupan. Oleh karena itu, bumi terbebani dan hancur, termasuk kaum miskin yang paling kita abaikan dan lecehkan. Ia “mengeluh dalam rasa sakit bersalin”. (Sr. Charlie OP/Pena Katolik)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI