Minggu, Desember 22, 2024
31.3 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Selasa 11 Juli 2023; Peringatan Wajib St. Benediktus (Putih)

Bacaan Pertama Kejadian 32:22-32

“Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang.”

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.

Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu.

Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.”

Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.”

Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya.

Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 17:1.2-3.6-7.8b.15

Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

  • Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
  • Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.
  • Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
  • Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 9:32-38

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!”

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.

Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Karya Amal dan Kasih

Karya amal dan kasih adalah bentuk pelayanan umum yang terjadi dari zaman dahulu kala hingga saat. Dan mungkin saja ini akan terjadi sepanjang masa, sepanjang masih ada sejarah manusia.

Membantu dan menolong adalah nilai tindakan umum yang secara kodrati dimiliki oleh setiap manusia. Manusia, kita adalah makhluk sosial, tanpa diajari pun secara naluri setiap dari kita mempunyai perasaan kasih dan kebaikan.

Pada dasarnya, dalam diri setiap manusia tertanam nilai-nilai kebaikan dan kasih yang berasalah dari yang Ilahi, sumber dan tujuan hidup kita.

Karena kebaikan dan kasih merupakan nilai universal, maka perbuatan itu menjadi tindakan semua orang, entah yang beragama atau tidak beragama. Bagi orang Kristiani, kebaikan dan kasih itu juga menjadi panggilan jiwa yang tidak mungkin dipungkiri.

Tindakan kasih itu juga yang senantiasa diajarkan oleh Yesus. Maka sebagai murid-Nya, kita mempunyai panggilan yang jauh lebih dalam dan serius untuk melakukan itu.

Kebaruan dalam tindakan kebaikan dan kasih pada orang Kristiani adalah bahwa tindakan itu disertai dengan pewartaan Injil Kabar Gembira dan diutamakan bagi mereka yang lemah dan tersingkir.

Option for the poor selalu menjadi pilihan kasih Gereja. Pewartaan kabar gembira mempunyai banyak cara, mulai dari yang teknis dialog teologal sampai dengan dialog karya praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber dari tindakan kasih dan kebaikan Kristiani adalah warta kabar gembira Injili. Dengan demikian supaya tindakan kasih dan kebaikan menjadi tindakan Kristiani, diperlukan pengalaman personal berkaitan dengan kabar gembira injili.

Tindakan dan perbuatan kebaikan yang sama persis oleh dua orang berbeda akan mempunyai makna dan dampak yang berbeda jika dilakukan dengan semangat Kristiani.

Selain itu, sebagai orang Kristiani, cibiran dan cercaan serta penilaian negative dari orang lain atas tindakan baik kita tidak menjadi alasan untuk mengurangi niat baik itu.

Meskipun Yesus dikatakan bersekutu dengan setan, Ia tetap mewartakan kabar sukacita Injil. Sukacita Injil tidak terhalangi dengan tindakan-tindakan penghalangan dari manusia. Kekuasaan setan tidak menghalangi karya sukacita ilahi.

Demikian dengan kita sebagai murid Kristus, tidak berhenti mewartakan sukacita Injil ditengah terpaan kebencian dan fitnah. Jika andalan kita adalah Kristus, sukacita Injil itu diam di dalam diri kita dan menjadi bagian hidup kita.

Doa Penutup

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawakan damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini