33 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Tahbisan Romo Agustinus Hermawan OP

BERITA LAIN

More
    Romo Agustinus Hermawan OP (paling kanan) bersama Uskup Surabaya, para imam konselebran Misa Tahbisan, dan para imam baru. Komsos Surabaya.

    SURABAYA, Pena Katolik – Satu lagi Imam Dominikan asal Indonesia ditahbiskan. Romo Agustinus Agu Hermawan OP ditahbiskan menjadi imam di Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya, Jawa Timur, 21 Juni 2023. Uskup Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono memimpin langsung Misa Tahbisan ini.

    Selain Romo Agus, ada empat imam Keuskupan Surabaya dan satu imam Kongregasi Salesian yang ditahbiskan pada hari itu. Mereka yang ditahbiskan yaitu: Romo Andreas Ratna Tri Cahyono, Romo Gabriel Galileo, Romo Kristoforus Krisna Setiawan, Romo Vincentius Agsuko Wiguna, dan Romo Saverius Mite Medho SDB.

    Pada saat tahbisan ini, Mgr. Sutikno mengajak umat untuk mengingat ensiklik Paus Pius XI ad Catolici Sacerdoti. Ia menyampaikan ensiklik ini berpesan khsus untuk imam panggilan Katolik yang harus dikembangkan dari keluarga sejak usia muda. Ia menyampaikan, keluarga perlu mendorong anak-anak untuk masuk seminari dan menanggapi

    “Paus Pius XI hendaknya keutamaan hidup kristiani yang hidup dalam hidup keluarga. Memang keluarga bisa menjadi faktor penumbuh berkembang iman. Namun bisa juga menjadi penghambat.

    Mgr. Sutikno juga menyoroti tentang panggilan terlambat, yaitu mereka yang masuk setelah lulus kuliah, atau sudah usia yang sudah cukup dewasa.

    Menurutnya, panggilan imam jangan ditunda, namun pangilan ini perlu ditanggapi secara memadai. Sebaliknya, ia menyoroti juga adanya penilaian bahwa panggilan di usia muda juga dinilai masih kurang matang.

    “Panggilan imam atau hidup membiara tidaklah perlu ditunda, supaya lebih dewasa dan berpengalaman, lebih mantab untuk masuk seminari atau Novisiat. St Aloysius Gonzaga memutuskan masuk Novisiat Yeruit pada usia 17 tahun dan melawan kehendak ayahnya yang memaksa memasukkan dalam  militer,” ujar Mgr. Sutikno.

    Mgr. Sutikno menjelaskan, imam hidup untuk diri sendiri, namun hidup mereka adalah untuk umat.

    “Tanggung jawabmu nanti akan menanggapi panggilan Sang Gembala yang Baik itu akan menjadi nyata dalam segala kesulitan, penderitaan, kurangnya pujian, penghargaan,” kata Mgr Sutikno.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI