Home BERITA TERKINI ISKA Merayakan Dies Natalis ke-65: Menjadi Penuntun Indonesia Menuju Kebaikan

ISKA Merayakan Dies Natalis ke-65: Menjadi Penuntun Indonesia Menuju Kebaikan

0
Misa Dies Natalis ISKA ke-65. IST

JAKARTA, Pena Katolik – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC meimpin Misa Dies Natalis Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) ke- 65 di Auditorium Universitas Atma Jaya Jakarta, Jakarta Selatan, 28 Mei 2023. ISKA adalah komunitas cedikiawan Katolik yang didirikan sebagai tempat untuk saling berdiskusi dan melayani antar akademisi, usahawan, profesional, budayawan, dan kader-kader dari kalangan umat Katolik Indonesia.

Pada kesempatan ini, Mgr. Anton menyampaikan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan dan kesetaraan di tengah masyarakat. Ia pentingnya peran Roh Kudus yang menuntun setiap kader ISKA untuk dapat berkarya dalam konteks negara Indonesia. Mgr. Anton menyebut pentingnya peran Parakletos (Yunani: παράκλητος,) berarti ‘Pembela atau Penolong’. Dalam konteks ini, yang ia maksud Parakletos adalah Roh Kudus sendiri yang hadir bagi Gereja untuk menuntun ke jalan yang benar.

“Mudah-mudahan saat ini merupakan Pentakosta bagi ISKA. Mudah-mudahan (ISKA) tampil menjadi contoh kemanusiaan dan kesetaraan,” kata Uskup Bandung ini.

Pentakosta merupakan rahmat dalam sejarah keselamatan. Dalam peristiwa ini, Allah mengutus Roh Kudus untuk memberi kedamaian dan kesejahteraan bagi manusia. Dan Roh Kudus ini yang dijanjikan oleh Tuhan akan datang sebagai parakletos.

Sebagai ‘pembela’ Parakletos dapat juga dimaknai sebagai ‘pengacara”, orang yang duduk di samping orang yang menghadapi masalah hokum. Ia bertugas menyatakan kebenaran dan membela hak hidup orang yang dibela. Dengan demikian, kehadiran Roh Kudus dalam hidup manusia berperan menjadi pembela kehidupan.

“Parakletos yang dijanjikan oleh Yesus adalah Roh Kudus yang akan turun, berdiri di samping kita sebagai pembela kita,” ujar Mgr. Anton.

Merefleksikan momen Dies Natalis ini, Ketua PP ISKA, Luky A. Yusgiantoro mengatakan bahwa Pancasila  sebagai dasar negara, tidak hanya meletakkan konteks kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi juga hak asasi manusia. Pancasila adalah jaminan dijunjungnya martabat manusia Indonesia.

Sudah selama 65 tahun, ISKA mewarnai proses mengisi kemerdekaan. Luky memaknai peristiwa ini dengan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan dan kesetaraan. Menurutnya, tatanan hidup bernegara harus semakin melindungi hak-hak yang dimiliki individu, seperti prinsip kontrak sosial yang dibayangkan oleh Jean-Jacques Rousseau.

“Meletakkan hukum sebagai panglima dengan memastikan semua warga negara memiliki kesetaraaan yang sama di mata hukum merupakan perjuangan yang harus dilakukan untuk menguatkan prinsip dasar demokrasi,” ujar Luky.

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo melalui pesan video mengingatkan ensiklik Paus Fransiskus Fratelli Tutti. Ia menekankan hak setiap manusia berhak untuk hidup bermartabat dan berkembang seutuhnya. Tidak ada negara yang dapat menyangkal hak asasi ini. Setiap orang memilikinya meskipun ia kurang berdaya guna, meskipun ia lahir atau dibesarkan dengan keterbatasan.  Ia berharap pesan Paus Fransiskus tersebut menginspirasi dan menemani perjalanan ISKA dalam membangun bangsa dan Gereja sebagai perwujudan cinta kepada Allah dan sesama.

Dalam pesan video terpisah, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengingatkan tentang tugas penting umat awam, yakni menyucikan dunia, termasuk wilayah akademik. Ia berharap, kesempatan peringatan Dies Natalis ISKA ke-65 tahun ini sungguh-sungguh disyukuri sebagai kesempatan untuk berkembang sebagai sarjana Katolik Indonesia.

“Semoga dengan demikian, anggota ISKA menemukan jalan-jalan lain untuk bertumbuh, menanggapi panggilan kita semua, siapa pun kita, bertumbuh menuju kesempurnaan kasih, bertumbuh menuju kesempurnaan kesetiaan,” ujar Kardinal Suharyo.

Konselebran lain dalam Misa Dies Natalis ini adalah Romo Antonius Widyarsono, SJ (Moderator Presidium Pusat (PP) ISKA; Romo Andreas Bernadinus Atawolo, OFM, (Moderator ISKA Dewan Pimpinan Daerah DKI Jakarta); dan Romo Stevanus Harry Yudanto (Pastoran Atma Jaya).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version