Kamis, November 7, 2024
26.7 C
Jakarta

Peringatan 129 Misi Katolik di Papau

Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Teofilus Matopai You memimpin doa dalam peletakan baru pertama Tugu Misi yang menjadi salah satu rangkaian peringatan 129 tahun Gereja di Papua. IST

FAKFAK, Pena Katolik – Umat Katolik di Tanah Papua memperingati Misi Katolik masuk di Tanah Papua ke-129 tahun di Fakfak, Selasa 23 Mei 2023. Kegiatan ini  dimulai dari Kampung Sekru, Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Perayaan kali ini, diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan Tugu misionaris Pastor Pater Cornelis Le Cocq d’Armandville SJ.

Unik, keluarga Muslim di Sekru turut serta dalam berbagai dalam berbagai prosesi. Rebana atau dalam bahasa Fakfak Hadarat, terus digaunkan keluarga muslim. Keluarga Muslim ini juga yang menyerahkan Salib Kristus sebagai simbol ajaran Katolik oleh saudara Muslim di Kampung Sekru kepada pihak Gereja Katolik.

Dua uskup hadir dalam peringatan ini yakni: Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius T. M. You dan Uskup Sorong Manokwari, Mgr. Hilarius Datus Lega. Sementara itu, dari untuk Keuskupan Agats dan Kuskupan Timika mengirimkan bebera imam untuk mewakili.

Persatuan umat Islam dan katolik ini membawa suasana perayaan misi Katolik berlangsung dengan penuh rasa toleransi.

Mgr. Hilarion dalam kotbahnya mengawali dengan filosofi persaudaraan sejati.  Ia menyampaikan, persaudaraan sejati yang diajarkan oleh Yesus Kristus sama seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam dikenal “Rahmatan Lil Allamin. Ini adalah ajaran kebaikan yang dipegang oleh saudara-saudara umat Islam. Ia berpesan, Kabupaten Fakfak yang heterogen, harus menjadi wilayah yang menghormati persaudaraan sejati ini.

“Persaudaraan sejati yang diajarkan oleh Yesus Kristus sama seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yakni Islam itu Rahmatan Lil Allamin, Lialita Allah. Kita semua diajarkan bagaimana berbuat kebajikan. Sebagai Kabupaten yang heterogen, harus menjadi wilayah yang menghormati persaudaraan sejati ini,” tegasnya.

Mgr. Hilarion menambahkan, perayaan seperti ini harus dapat meninggalkan nilai-nilai kebaikan yang diamanatkan dalam Injil dan juga Al Qu’ran serta juga keatifan lokal. Ia berpesan agar nilai-nilai Bonyum harus dirawat secara turun temurun.

“Semoga hadirnya kita semua di tempat ini adalah rasa syukur atas rahmat besar ini yakni Damai Sejahtera,” pintanya.

Turut hadir Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw yang didampingi asisten disampaikan Asisten III Setda Papua Barat, Abdul Latief Suaeri dan Kepala Dinas Kominfo Perstatik Papua Barat, Frans Pieter Istia.

Dalam sambutannya, Paulus mengajak umat Katolik dan keluarga Muslim secara khsusus se-Kabupaten Fakfak, tapi juga Papua Barat pada umumnya. Paulus mengaku terharu setelah menyaksikan secara langsung prosesi perayaan peringatan misi Katolik yang tidak hanya di lakukan oleh umat Katolik, namun adanya keterlibatan keluarga muslim.

“Saya sesungguhnya terharu ya, sebelumnya saya sudah tahu, dan mendengar tentang masuknya Katolik di Fakfak tepatnya di Kampung Sekru dimana hari ini saya dapat menyaksikan langsung bagaimana toleransi itu dapat terjadi di sini,” ujar Paulus.

Orang nomor satu di Papua Barat ini berharap, momen peringatan misi katolik ini, menjadi titian bersama seluruh umat. Ia berjanji untuk membuat konsep bersama, tentang pembangunan situs misi Katolik di Tanah Papua, di Kampung kita di Sekru, di kampung Bronkendik dan Pulau Bone.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini