Senin, Desember 23, 2024
26.1 C
Jakarta

Apresiasi Warga Malaysia kepada Perintis Konservasionis Katolik

Keluarga mendiang Kenneth Robert Saxby Proud dan foto kenangan sang konservatoris. IST

SERAWAK, Pena Katolik – Warga Malaysia memberikan penghormatan kepada pelestari lingkungan Katolik kelahiran Inggris, Kenneth Robert Saxby Proud, yang mendirikan cagar alam pertama di negara bagian Sarawak. Wilayah ini mayoritas masyarakatnya beragama Kristen dan terlibat dalam pekerjaan konservasi di Asia dan Afrika.

Proud, 75 tahun, meninggal pada 14 April 2023 karena komplikasi terkait kanker. Jenazahnya dikremasi setelah upacara pemberkatan jenazah di Katedral St. Joseph Sarawak, Ibu Kota Kuching pada 17 April 2023, The Borneo Post melaporkan.

Sesuai keinginan terakhirnya, abu Proud akan disebarkan “‘di antara alam di Sarawak” di kemudian hari, kata anggota keluarga. Proud meninggalkan istrinya Priscilla Fajardo-De Santis dan empat anak mereka Kirsty, Madeleine, Jamie dan Stefan, serta empat cucu.

Banyak yang memposting di media sosial untuk memberikan penghormatan kepadanya atas karya rintisan konservasinya, terutama mendirikan Cagar Alam Semenggoh di Sarawak, bagian dari Pulau Kalimantan yang tersebar melalui Malaysia, Indonesia, dan Brunei.

Lulusan ekologi, Proud datang ke Sarawak pada tahun 1970-an dengan rencana untuk mengimplementasikan proyek konservasi alam di kawasan hutan di Sarawak dan memantau spesies satwa liar utama.

Dengan bantuan Proud, Pusat Margasatwa Semenggoh, cagar alam pertama di Sarawak, didirikan pada tahun 1975 dengan tujuan utama menyediakan tempat perlindungan bagi orangutan yang terluka, yatim piatu, atau dijadikan peliharaan ilegal.

Cagar alam yang dimulai dengan tujuan menyediakan perlindungan bagi mamalia, burung, dan reptil yang terancam punah ini saat ini menjadi pusat rehabilitasi orangutan terbesar di Sarawak. Selain orangutan, cagar alam ini juga merupakan habitat flora dan fauna langka termasuk tupai raksasa, tupai kerdil, owa, dan berbagai jenis burung yang luar biasa.

Proud juga menghabiskan banyak waktu untuk mendokumentasikan berbagai spesies hewan di Taman Nasional Bako dan membantu mengelola kawasan tersebut. Didirikan pada tahun 1957, selama masa kolonial Inggris, Bako adalah taman nasional tertua di distrik Kuching di Sarawak.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini