Home BERITA TERKINI Jumat Agung: Kematian Kristus

Jumat Agung: Kematian Kristus

0
Meditasi Prapaskah – Sto Thomas Aquinas

Bahwa Kristus harus mati adalah berfaedah.

  1. Untuk membuat penebusan kita lengkap. Karena, meskipun penderitaan Kristus memiliki nilai yang tak terbatas, karena persatuan dengan keilahian-Nya, bukan berarti sekedar dengan penderitaan-Nya yang mana pun penebusan umat manusia disempurnakan, tetapi hanya dengan kematian-Nya. Maka Roh Kudus menyatakan melalui mulut Kayafas, lebih baik satu orang mati untuk seluruh bangsa daripada seluruh bangsa binasa (Yohanes 11:50). Dari mana St. Agustinus berkata, “Marilah kita berdiri takjub, bersukacitalah, bergembiralah, cintailah, pujilah, dan sembahlah karena melalui kematian Penebus kita, kita telah dipanggil dari kematian ke kehidupan, dari pengasingan untuk pulang, dari berkabung ke sukacita.”
  • Untuk meningkatkan iman, harapan dan amal kasih kita. Berkenaan dengan iman Mazmur berkata (Mzm. 140:10), Aku sendirian hingga Aku berpindah dari dunia ini, yaitu kepada Bapa. Ketika aku akan berpindah kepada Bapa, maka aku akan berlipat ganda. kecuali biji gandum jatuh ke tanah dan mati, biji itu tetap satu saja (Yohanes 12:24).

Meningkatkan harapan kita St. Paulus menambahkan, Dia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia, bersama-sama dengan Dia, tidak memberikan dengan murah hati segala sesuatu bagi kita? (Roma 8:32). Allah tidak dapat menyangkal hal ini kepada kita, yaitu memberikan kepada kita semua kurang dari kematian Anak-Nya sendiri bagi kita. St Bernardus berkata, “Siapa yang tidak terangkat oleh harapan dan keyakinan dalam doa, ketika ia melihat salib dan melihat bagaimana Tuhan kita tergantung di sana, kepala membungkuk seperti ingin mencium, lengan terentang untuk pelukan, tangan ditindik untuk memberi, sisi terbuka untuk mencintai, kaki dipaku agar tetap bersama kita.”

Merpatiku di celah-celah batu (Kid. 2:14). Di dalam luka-luka Kristuslah Gereja membangun sarangnya dan menunggu, karena di dalam Sengsara Tuhan dia ia menaruh harapannya akan keselamatan, dan dengan demikian percaya untuk diselamatkan dari kecerdikan elang, yaitu iblis.

Berkenaan dengan peningkatan amal kasih, Kitab Suci mengatakan, Apabila rembang ia menghanguskan tanah (Sir 43:3), yaitu artinya, dalam semangat Sengsara-Nya Dia membakar seluruh umat manusia dengan kasih-Nya. Maka St Bernardus berkata, “Piala Engkau minum, ya Yesus yang baik, menjadikan engkau patut dikasihi di atas segala sesuatu.” Pekerjaan penebusan kita dengan mudah, mengesampingkan semua rintangan, memanggil balasan cinta kita yang utuh. Ini cara yang lebih lembut menarik keluar devosi kita, membangunnya dengan lebih tegak, menjaganya lebih dekat, dan menyalakannya dengan semangat yang lebih besar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version