27.7 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Bacaan dan Renungan Senin 10 April 2023 – Senin dalam Oktaf Paskah (Putih)

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 2:14.22-32

    “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

    Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.

    Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.

    Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.

    Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.

    Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini.

    Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya.

    Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Syukur Kepada Allah.

    Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.5.7.8.9-10.11

    Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

    • Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
    • Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
    • Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
    • Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

    Bait Pengantar Injil Mzm 118:24

    Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

    Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

    Bacaan Injil Matius 28:8-15

    “Katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan disanalah mereka akan melihat Aku.”

    Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

    Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.

    Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur.

    Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Kabar Gembira dalam Perjumpaan

    Kabar gembira mengalir dari perjumpaan para murid dengan Yesus yang bangkit. Dalam perjumpaan tersebut, para murid diperkenankan mendekati, memeluk kaki Yesus, dan bersembah sujud menyembah-Nya. Perjumpaan tersebut merupakan anugerah iman sungguh besar yang menguatkan hati mereka untuk membebaskan diri dari rasa takut. Tidak ada lagi alasan untuk membiarkan diri dikuasai rasa takut. Sebab Tuhan selalu menyertai mereka dan cinta sudah mengalahkan maut.

    Sementara berita bohong bertumbuh dari perhitungan untung rugi, bukan dari perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Berita bohong bagaikan korupsi yang merongrong kehidupan. Ia mengandalkan diri pada kekuatan diri pada kekuatan uang dan negosiasi kepentingan pribadi.

    Bukannya mendorong orang untuk membebaskan diri dari rasa takut dan kemudian menyembah Tuhan, berita bohong malah mengajak orang utnuk tunduk pada rasa takut dan kemudian menggantungkan diri pada kekuatan uang.

    Kabar gembira bukanlah berita bohong. Pengikut Kristus mesti belajar mendengarkan dengan seksama untuk membedakan kabar gembira dari berita bohong. Kabar gembira menyuburkan iman, mengikis rasa takut, dan mendorong hati untuk secara spontan bersujud menyembah Tuhan. Sementara itu berita bohong , membekukan hati, mengajak berlindung pada kekuasaan uang, serta menggembungkan gengsi pribadi.

    Melalui Injil yang kita dengarkan hari ini, kita pun diminta untuk mewartakan kabar gembira kepada semua orang, seperti perempuan yang berjumpa dengan Yesus.

    Dalam kebangkitan Yesus, Allah telah menunjukkan cinta-Nya kepada kita. Dalam kebangkitan, hidup iman kita diperbarui. Keraguan dan ketidakpercayaan diganti dengan keyakinan dan jaminan bahwa janji Allah adalah “ya dan amin!”.

    Doa Penutup

    Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau selalu menambah umat-Mu dengan anggota baru. Semoga kami, hamba-hamba-Mu ini, hidup sesuai dengan sakramen baptis yang telah kami terima dalam iman. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI