Home BERITA TERKINI Paus Fransiskus: Artificial Intelligence (AI) yang Etis akan Menghormati Martabat Manusia

Paus Fransiskus: Artificial Intelligence (AI) yang Etis akan Menghormati Martabat Manusia

0
Paus Fransikus berjumpa dengan peserta Minerva Dialogues di Vatikan. Vatican News

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengatakan teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI) ‘kecerdasan buatan’ dan pembelajaran mesin dapat bermanfaat bagi masyarakat selama mereka menghormati martabat manusia. “Nilai mendasar yang harus kita akui dan promosikan adalah martabat pribadi manusia,” kata Paus dalam audiensi 27 Maret 2023 di Vatikan bersama para peserta Dialog Minerva.

Dialog ini diselenggarakan oleh Dikasteri untuk Pendidikan dan Budaya. “Minerva Dialogues” demikian judul diskusi ini, yang merupakan pertemuan para ilmuwan, insinyur, pemimpin bisnis, pengacara, filsuf, teolog Katolik, ahli etika, dan anggota Kuria Romawi untuk membahas teknologi digital.

“Saya mendorong Anda, untuk menjadikan martabat intrinsik setiap pria dan wanita sebagai kriteria utama dalam mengevaluasi teknologi baru,” kata Fransiskus. “Ini akan terbukti masuk akal secara etis sejauh mereka membantu menghormati martabat itu dan meningkatkan ekspresinya di setiap tingkat kehidupan manusia.”

Paus Fransiskus baru-baru ini menjadi subjek foto palsu yang dibuat melalui kecerdasan buatan. Gambar paus yang mengenakan mantel puffer putih menjadi viral di situs media sosial Reddit dan Twitter selama akhir pekan, dengan banyak orang tampaknya salah mengira foto palsu itu sebagai foto asli.

Baik Fransiskus maupun Vatikan telah mengintervensi masalah AI dan teknologi modern melalui pidato dan konferensi selama beberapa tahun terakhir. Dalam intensi doa bulanannya pada November 2020, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik berdoa agar robotika dan kecerdasan buatan tetap selalu melayani manusia.

Pada pertemuan kemarin itu, Paus mengatakan bahwa teknologi sangat bermanfaat bagi manusia, terutama di bidang kedokteran, teknik, dan komunikasi. Sains dan teknologi, katanya, memiliki manfaat praktis dan merupakan bukti kemampuan manusia “untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam tindakan kreatif Tuhan.”

“Dari perspektif ini, saya yakin bahwa pengembangan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin memiliki potensi untuk berkontribusi secara positif bagi masa depan umat manusia; kita tidak bisa mengabaikannya.”

Paus Fransiskus mengatakan dia menyambut baik peraturan kecerdasan buatan sehingga dapat berkontribusi pada dunia yang lebih baik. Dia juga mengatakan dia diyakinkan untuk mengetahui banyak orang yang bekerja pada teknologi baru menempatkan etika, kebaikan bersama, dan pribadi manusia sebagai pusatnya. Dia menekankan bahwa dia prihatin, sebaliknya, tentang bukti bahwa teknologi digital meningkatkan ketidaksetaraan dunia.

“Konsep martabat manusia mengharuskan kita untuk mengakui dan menghormati fakta bahwa nilai fundamental seseorang tidak dapat diukur hanya dengan data,” katanya.

Paus mengingatkan, bahwa dalam pengambilan keputusan sosial dan ekonomi, setiap orang harus berhati-hati dalam mendelegasikan penilaian ke algoritme yang memproses data. Sering kali, lanjutnya, data ini dikumpulkan secara diam-diam, berdasarkan susunan individu dan perilaku sebelumnya. Menurutnya, data semacam itu dapat terkontaminasi oleh prasangka baik pribadi maupun prasangka masyarakat.

Paus Fransiskus mengingatkan, jangan sampai kehidupan manusia mengabaikan cinta kasih dan cenderung membiarkan diri dikendalikan oleh algoritma dari mesin kecerdasan buatan itu. Pada poin ini, Paus menegaskan nilai etis dari teknologi baru ini. Di mana alat atau kecerdasan buatan ini tetap harus melayani manusia dan tidak sebaliknya.

“Perilaku masa lalu seseorang tidak boleh digunakan untuk menyangkal kesempatannya untuk berubah, tumbuh, dan berkontribusi pada masyarakat. Kita tidak dapat membiarkan algoritma membatasi atau mengkondisikan penghormatan terhadap martabat manusia atau mengecualikan kasih sayang, belas kasihan, pengampunan, dan yang terpenting, harapan bahwa orang dapat berubah.”

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version