Minggu, November 24, 2024
25.3 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Selasa 14 Maret 2023 – Pekan III Prapaskah (Ungu)

Bacaan Pertama Daniel 3:25.34-43

“Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah.”

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.

Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan.

Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari.

Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 25:4b-5b.6-7c.8-9

Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.

  • Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
  • Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
  • Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil Yoel 2:12

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil Matius 18:21-35

“Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu.”

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Pengampunan

Pengampunan merupakan masalah yang sangat menentukan bagi keselamatan manusia. Sebab pengampunan secara ilahi merupakan bagian yang sangat fundamental bagi keselamatan umat manusia.

Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang benar tentang pengampunan Allah. Dalam Matius 18:21-35 Yesus mengajarkan pengampunan tanpa batas melalui suatu perumpamaan. Pengampunan yang diberikan Allah di dalam Yesus Kristus didasarkan pada anugerah Allah tanpa menuntut ganti rugi. Allah mengampuni tanpa syarat, tanpa tuntutan, tidak ada rasa yang terpendam.

Setiap manusia yang melanggar segala perintah Tuhan pasti berhadapan langsung dengan Allah sendiri, sebagaimana hamba yang berhutang itu dituntut agar melunasi hutangnya.

Oleh anugerah raja itu, hamba yang berhutang banyak itu dibebaskan. Hal ini menggambarkan kepada orang percaya bahwa anugerah Tuhan itu dapat membebaskan manusia dengan sempurna dari segala dosanya, bagaimanapun berat dan besarnya dosa itu.

Allah menuntut supaya orang percaya mengampuni orang yang bersalah sama seperti Kristus telah mengampuni. Keseluruhan hidup-Nya adalah contoh, model atau gaya hidup setiap orang percaya. Inilah sikap yang perlu diambil oleh gereja masa kini yakni menunjukkan sifat pengampunan Kristus sebagai pengikut Kristus.

Pernahkah Anda disakiti berkali-kali? Mungkin ada di antara kita yang mengalaminya dan sering bergumul apakah harus terus-menerus memaafkan? Petrus mungkin mengalaminya; itu sebabnya, dia bertanya kepada Yesus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”

Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang raja yang mengadakan perhitungan utang pada hamba-hambanya dan didapati seorang yang berutang sebanyak sepuluh ribu talenta. Hamba itu memohon dan sang raja tergerak hatinya oleh belas kasihan, lalu menghapus semua utang hambanya itu.

Namun, hamba itu tidak melakukan hal yang sama kepada orang yang berutang kepadanya; ia malah memasukkan orang itu ke dalam penjara. Raja yang tadi membebaskannya dari utang menjadi marah sehingga memberinya hukuman yang sebelumnya sudah dihapus.

Dari perumpamaan itu, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Allah Bapa juga tidak akan mengampuni jika orang tidak mengampuni saudaranya dengan segenap hatinya. Gambaran utang hamba raja sebesar sepuluh ribu talenta kepada raja itu adalah gambaran dosa manusia di hadapan Allah. Jumlahnya sangat banyak jika dibandingkan dengan seratus dinar, utang orang kepada si hamba raja itu.

Manusia sering tidak bisa mengampuni kesalahan sesamanya yang tidak seberapa. Tetapi, seberapa besar pun dosa manusia, Allah tetap membuka pintu pengampunan-Nya. Allah tidak seperti manusia. Karena, jika demikian, Allah pun tidak akan mengampuni dosa kita.

Harta dan hidup manusia tidak akan bisa untuk membayar besarnya utang dosanya kepada Allah. Namun, Allah dalam belas kasihan dan anugerah-Nya yang besar mau mengampuni dan membayar seluruh utang dosa kita secara sempurna melalui kematian Yesus Kristus.

Allah menghendaki, sesudah kita menerima pengampunan-Nya, kita juga mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita dengan segenap hati.

Doa Penutup

Allah Bapa Mahasetia, kami mohon, janganlah Kautarik rahmat-Mu dari kami. Semoga dengan bantuan-Mu kami menjadi abdi-Mu yang setia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini