MEDAN, Pena Katolik – Vikaris Episkopal Kevikepan Santo Yohanes Rasul Medan Hayam Wuruk Pastor Benno Ola Tage memimpin perayaan Ekaristi serah terima jabatan Pastor Paroki Santa Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Minggu 5 Maret 2023. Selanjutnya, setelah Misa ini, Pastor Stevanus Budi Saptono OSC akan mengakhirir tugasnya di Paroki Tanjung Selamat dan digantikan Pastor Konstantinus Frederikus Jawa OSC.
Pada Misa ini, Pastor Maximus Manek membacakan Berita Acara Serah Terima Jabatan. Setelah itu diadakan penandatanganan Berita Acara oleh Vikaris Episkopal, Pastor Paroki lama, Pastor Paroki baru dan DPPH Paroki Tanjung Selamat mewakili umat.
Pastor Stevanus menyerahkan perlengkapan paroki yang berkaitan dengan Paroki Tanjung Selama kepada Vikaris Episkopal. Vikaris Episkopal lalu menyerahkan perlengkapan paroki berupa buku Kelengkapan Inventaris Paroki, Administrasi Paroki, Pembukuan Paroki beserta Stempel Paroki kepada Pastor Paroki yang baru.
Pastor Maximus mengatakan, melalui pergantian dan kelanjutan pelayanan seperti ini menjadi ciri khas pewartaan Gereja, di mana setiap imam siap untuk diutus dan dipindah kemana saja. Pewartaan ini untuk mengabarkan Kristus yang hidup dan tetap berkarya.
“Yesus selalu mengutus orang-orang yang dipilihnya sebagai gembala yang baik ditengah-tengah umat untuk menggembalakan umat demi keselamatan semua umat beriman,” ucap Vikaris Episkopal.
Pastor Aaron sebagai pastor paroki yang baru mengatakan, pelayanan Pastor Stevanus akan selalu diingat. Ia menjelaskan, tugasnya selanjutnya di paroki ini adalah melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh para imam yang bertugas sebelumnya.
“Tidak ada yang abadi bagi Pastor Stevanus menjadi pastor paroki. Tetapi, yang abadi dari pastor paroki dengan tinggalkan paroki adalah doa dan pelayanannya selama 3,5 tahun.”
Pada acara pisah sambut Minggu Sore, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap memberikan peneguhan kepada Pastor Paroki lama dan baru. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pastor Stevanus atas pengabdian dan dedikasi serta pelayanannya.
“Semoga di tempat yang baru cepat merasakan bahagia. Bahagia itu banyak dilandasi oleh upaya, usaha dan keputusan,” kata Bapa Uskup.
Ada satu syarat bahagia dalam karya yaitu tetap bersyukur. Mgr. Kornelius mengatakan, jangan tunggu bahagia, baru bersyukur. Ia mengingatkan, syukur perlu disadari sebagai bagian dari rahmat yang diberikan oleh Allah.