33.3 C
Jakarta
Sunday, May 5, 2024

Segunung Koin Perunggu

BERITA LAIN

More
    Many small brown euro coins lie on top of each other forming a hill on a white background

    Pena Katolik – Dahulu kala, ada seorang Raja yang terkenal sangat baik dan suci hatinya. Setiap kali berdoa, ia dapat merasakan hadirat Tuhan yang nyata. Hingga suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan Tuhan dan ia meminta agar keluarganya dan para menteri kerajaan juga dapat merasakan hadirat-Nya di dalam hidup mereka.

    Ia meminta hal ini, supaya sepeninggalnya nanti kerajaannya tetap damai dan tentram. Karenanya, Tuhan pun meminta sang Raja untuk membawa mereka semua untuk mendaki ke sebuah gunung dan Ia berjanji akan menampakkan diri kepada mereka semua disana.

    Keesokan harinya, sang Raja melakukan apa yang dikatakan Tuhan kepadanya.
    Sang Raja mengajak keluarga dan para Menteri untuk mendaki sebuah gunung tertinggi yang ada di kerajaan supaya mereka dapat bertemu dengan Tuhan.

    Di perjalanan, mereka melihat segunung koin perunggu. Beberapa orang yang melihatnya berbelok arah dan meninggalkan rombongan sang Raja. Sang Raja yang melihatnya menjadi kecewa, namun ia dan rombongan yang ada tetap melanjutkan perjalanan.

    Kemudian, setelah setengah perjalanan, mereka melihat segunung koin perak. Beberapa orang yang melihatnya lalu berbelok arah dan meninggalkan rombongan sang Raja. Sang Raja yang melihatnya menjadi tambah kecewa, namun ia dan sisa rombongan yang ada tetap melanjutkan perjalanan.

    Setelah melewati lembah yang terjal, mereka melihat segunung koin emas. Sisa rombongan yang ada pun akhirnya tergiur dan meninggalkan rombongan sang Raja. Sang Raja yang melihatnya menjadi sangat kecewa.

    Kini tinggal dirinya dan sang permaisuri yang tersisa. Keduanya pun melanjutkan perjalanan mereka. Ketika hampir tiba di puncak, sang permaisuri melihat segunung berlian. Sang permaisuri pun tertarik pada berlian2 itu, dan ia meninggalkan sang Raja seorang diri yang kini sangat bersedih.

    Ketika ia tiba di puncak gunung, Tuhan sungguh menampakkan diri-Nya dan berkata kepadanya: “Sekarang sudahkah engkau mengerti mengapa mereka tidak dapat bertemu dengan-Ku?” Dengan sedih, Sang Raja pun menganggukan kepalanya. Sahabat terkasih, dalam hidup adakalanya kita akan melihat banyak ‘perunggu, perak, emas dan berlian’ yang sangat menarik perhatian kita.


    Dalam hal ini, ‘perunggu, perak, emas dan berlian’ bisa berupa kekayaan, kesehatan, kecantikan, pekerjaan, keluarga dan berbabagi masalah dalam hidup yang begitu menyita waktu dan perhatian kita, sehingga kita jadi melupakan Tuhan dan sesama.

    Oleh karenan itu, di dalam bacaan Injil hari ini (Matius 25: 31-46), Tuhan Yesus pun bersabda: “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk aku.”

    Melalui sabda-Nya ini, kita diajak untuk menjadi peka dan menolong mereka yang miskin, lapar, sakit dan tersingkirkan oleh masyarakat. Dengan kata lain, Tuhan ingin menunjukkan bahwa kita ini bukanlah satu satunya manusia yang paling menderita dan kurang beruntung di dunia ini. Ada banyak sesama kita yang juga sedang menderita dan susah.

    Sehingga, undangan-Nya pada kita ialah; ‘maukah kita saling bergandengan tangan dan mendukung satu sama lain baik dalam doa dan perbuatan?’ Semoga, masa Prapaskah ini dapat menginspirasi bahwa hidup ke-Kristenan yang berkenan di hati Allah adalah hidup yang bersedia menanggung salib namun tetap menjadi berkat bagi sesama.

    Biarlah, kita tidak hanya puas untuk tidak berbuat jahat saja, sebab jika demikian kita akan menjadi mereka yang lebih tergiur pada ‘perunggu, perak, emas dan berlian’. Sebab, sekalipun semua itu tampaknya baik bagi hidup kita, akan tetapi semua itu tidaklah cukup untuk membuat kita dapat bertemu dengan Tuhan. Tuhan Yesus beserta kita senantiasa.

    Frater Agustinus Hermawan, OP

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI