VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengirim pesan kepada kaum muda Katolik yang berkumpul di London, Inggris dalam kegiatan “Flame Congress 2023”. Ia mendesak mereka untuk berani tampil beda saat berjalan dalam persahabatan dengan Kristus.
Puluhan ribu pemuda Katolik dari seluruh Inggris dan Wales berkumpul di OVO Arena Wembley, di London, untuk Kongres Api CYMF ke-5 pada hari Sabtu, 5 Maret 2023. Acara tersebut diadakan 150 hari sebelum Hari Orang Muda Sedunia ke-37 yang akan berlangsung di Lisbon, Portugal, pada tanggal 1-6 Agustus 2023.
Paus Fransiskus mengirimkan salam dan dorongannya kepada para peserta reli pemuda pada hari Sabtu. Dalam sebuah pesan yang ditandatangani oleh Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin, Paus meyakinkan umat muda Katolik tentang “kedekatan spiritual” dan berdoa agar “Tuhan Yang Mahakuasa akan memberkati waktu mereka bersama”.
Dia mengungkapkan harapannya bahwa “melalui pemujaan, musik, kesaksian, dan berbagi persahabatan dengan Kristus dan satu sama lain, semua yang hadir akan tumbuh kuat dalam iman dan kasih serta bersaksi dengan berani akan pesan Injil yang membebaskan kita. Paus juga mendesak mereka untuk segera menanggapi panggilan Tuhan untuk mengikuti-Nya, seperti yang dilakukan Maria Bunda Allah.
“Berani untuk berbeda [dan] menunjukkan cita-cita selain cita-cita dunia ini, bersaksi tentang keindahan kemurahan hati, pelayanan, kemurnian, ketekunan, pengampunan, kesetiaan pada panggilan pribadi kita, doa, mengejar keadilan dan kebaikan bersama, cinta untuk orang miskin, dan persahabatan sosial.
Paus Fransiskus mengakhiri pesannya dengan mempercayakan kaum muda Katolik Inggris dan Wales serta keluarga mereka dengan perantaraan Bunda Maria dan menawarkan kepada mereka berkat sebagai janji kebijaksanaan, sukacita, dan kedamaian dalam Yesus Tuhan.
Menurut Paus, Flame 2023 adalah kesempatan untuk bangkit setelah pandemi, bangkit sebagai orang muda Katolik, bangkitlah seperti yang dilakukan Maria. Pembicara dalam kegiatan ini termasuk Kardinal Luis Antonio Tagle (Prefek Dikasteri untuk Evangelisasi) dan Uskup Agung Timothy Costelloe.
