Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Putra Papua Pertama Ditahbiskan Menjadi Uskup Jayapura

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo memimpin Tahbisan Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Teofilus Matopai You. IST

JAYAPURA, Pena Katolik – Sebanyak 2.500 umat Katolik memadati Gereja Paroki Kristus Raja Katedral Jayapura guna mengikuti misa Tahbisan Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You Kamis 2/2/2023. Ribuan umat itu sudah memadati luar halaman gereja, hingga didalam gedung gereja dari sejak pagi.

Umat ini hadir dengan menggunakan atribut budaya dari sebagian wilayah di Bumi Cenderawasih. Tahbisan ini dipimpin Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo. Ia didampingi Mgr. Leo Laba Ladjar OFM (Uskup emeritus  Jayapura) dan Uskup Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC (Ketua KWI).

 Mgr. Yanuarius menjadi orang asli Papua pertama yang ditunjuk Paus Fransiskus sebagai uskup. Sejarah kekatolikan di Papua sendiri sudah dimulai sejak 128 tahun lalu. sebanyak 34 uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia hadir dalam acara penahbisan ini, selain sejumlah kepala daerah di Papua.

Mgr. Yanuarius ditunjuk menjadi Uskup Jayapura pada tanggal 27 Oktober 2022. Ia akan menggantikan Mgr Leo Laba Ladjar yang telah memasuki usia pensiun.

Mgr. Yanuarius ditahbiskan sebagai imam di Kabupaten Nabire pada 16 Juni 1991. Pelayanan terakhirnya sebelum ditunjuk menjadi uskup adalah sebagai Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur di Kota Jayapura.

Ritus Penumpangan Tangan pada tahbisan Uskup Jayapura Mgr Teofilus Matopai You. IST

Putra Asli

Mgr. Yanuarius memilih moto “Ego Vobisccum Sum” yang berarti ‘Aku Menyertai Kamu’ (Mat 20: 28). Dengan moto ini, ia bermaksud menjadikan karya pelayanannya sebagai uskup dalam kerangka penyertaan Allah. Pada tahap ini, Mgr. Yanuarius menyadari penyelenggaraan Ilahi dalam panggilannnya.

”Saya selalu yakin sejak ditahbiskan sebagai pastor hingga kini menjadi Uskup Jayapura adalah penyelenggaraan Ilahi dari Tuhan. Ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Uskup Jayapura adalah bukti nyata cinta Tuhan yang begitu besar bagi saya,” ungkap Yanuarius.

Persatuan menjadi tema lain dalam masa kepemimpinan Mgr. Yanuarius. Untuk itu, ia menyadari bahwa menjaga persatuan di antara para imam dan umat Katolik di seluruh wilayah keuskupan Jayapura merupakan tugas yang sangat penting. Tugas ini akan dijalankan di empat wilayah dekanat di keuskupan Jayapura yaitu: Pegunungan Papua di Wamena, Jayapura yang mencakup hingga Sarmi, Keerom, dan Pegunungan Bintang.

Tema toleransi dan keragaman juga akan menjadi perhatian Mgr. Yanuarius. Ia mengatakan, kerja sama antar agama, juga dengan pemerintah, lembaga sosial, serta aparat TNI dan Polri dirasa akan sangat menentukan perjalanan iman umat Katolik Jayapura. Selain itu, Mgr. Yanuarius ditantang untuk membawa Keuskupan Jayapura mandiri dalam hal keuangan.

Gereja di Papua memiliki dinamikanya tersendiri, Mgr. Yanuarius mengatakan, Gereja dengan ciri kebudayaan Papua perlu mendapat perhatian dan ia berharap dapat terus berkembang. Ciri khas ini misalnya ada dalam kepribadian umat, kebudayaan, lagu, maupun bahasa. Untuk itu, kesadaran akan adat juga penting, ia berpendapat, adat dan Gereja perlu mencari benang merah agar dapat bersama dikembangkan dan saling melengkapi.

”Prinsipnya, kami akan tetap meneruskan misi yang selama ini telah diimplementasikan Mgr Leo, yaitu membangun gereja yang mandiri dan visioner. Salah satu misi yang paling penting dalam tugas saya nanti adalah menyiapkan tenaga pastor dan petugas pastoral, seperti guru agama,” ujar Mgr. Yanuarius.

Mgr Yanuarius memberikan berkat perdana kepada umat sebagai Uskup Jayapura. IST

Perdamaian di Papua juga akan terus menjadi perhatian Gereja Katolik. Langkah ini seturut teladan Kristus yang memperjuangkan kerajaan Allah. Tugas kenabian Gereja menjadi semakin jelas ketika mampu menjalankan perannya sebagai pengingat segala pihak terkait ketidakadilan, pelanggaran hak asasi manusia, stigma, dan rasisme.

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo yang menyampaikan sambutan di akhir Misa Tahbisan mengucapkan selamat kepada Mgr. Yanuarius. Ia berharap Mgr. Yanuarius dapat menjalankan tugasnya dengan setia. Menurutnya, martabat seorang uskup adalah terus-menerus menyuarakan kebenaran sejati bagi umat.

”Saya berharap Uskup Yanuarius dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan menaruh belas kasih kepada sesama,” kata Ignatius.

Tantangan Perdamaian

Pesan lain disampaikan Uskup Agung Merauke, Mgr. PC Mandagi MSC yang menyampaikan agar uskup yang baru memperhatikan isu-isu perdamaian. Ia mendorong umat untuk bersatu mendukung uskup baru untuk menciptakan perdamaian di Papua.

“Hari ini saya sangat gembira sebab ada uskup baru untuk Jayapura. Semoga jaya, jaya dan jaya. Papua tanah damai, jangan bakalai-bakalai (berkelahi),” kata Mgr. Mandagi.

Isu perdamaian dan hak asasi manusia sering muncul di Papua. Untuk itu, Uskup Jayapura yang baru diharapkan mampu menjadi jembatan damai di tengah masyarakat Papua.

Salah satu tokoh Kerasulan Awam (Kerawam) Papua, drg Aloysius Giyai, M. Kes mengaku sangat bersuka cita. “Ini hari yang sangat  penuh sukacita dan penting untuk umat Katolik di Papua. Kami sangat gembira ada uskup dari Orang Asli Papua,” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini