MAKASSAR, Pena Katolik – Uskup Agung Makassar, Mgr John Liku-Ada’ menegaskan, tugas umat awam adalah membangun masyarakat. Pesan ini senada dengan ajaran Konsili Vatikan II pada Gaudium et Spes artikel 43, bahwa tugas untuk membangun masyarakat yang lebih baik, adalah tugas khas kaum awam beriman. Caranya, umat awam dapat terlibat dalam kehidupan sosial politik dan kemasyarakatan.
Mgr. Liku-Ada’ menegaskan, kaum awam diutus menjadi terang dan garam di tengah masyarakat. Untuk itu, dalam tugasnya, kaum awam diharapkan mewujudkan kesejahteraan jasmani dan rohani bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Ia mengatakan hal ini dalam launching tahun politik bagi umat Keuskupan Agung Makassar, Sabtu, 14 Januari 2023, di Makassar, Sulawesoi Selatan.
Dalam usaha pembangunan masyarakat ini, hierarki juga memiliki peran. Namun, Mgr. Liku-Ada’ menegaskan bahwa peran imam berbeda, yaitu memberi asupan nilai spiritual yang menjadi pencerah bagi karya kaum awam. Dengan kolaborasi ini, maka karya mengembangkan masyarakat dengan sendirinya akan dipenuhi dengan semangat spiritual dan rohani
“Adapun tugas hirarki Gereja adalah memberikan pencerahan dan pendampingan rohani bagi kaum awam beriman,” ujarnya.
Ketua Komisi Kerasulan Awam dan HAK Kams, Pastor Albert Arina, dalam sambutannya mengatakan, sudah tiba saatnya seluruh umat beriman menyatukan visi-misi, dan gerak bersama, mengonsolidasikan segenap komponen, potensi dan kekuatan. Usaha ini perlu agar dapat bersinergi menjadi satu kekuatan yang solid. Menurut Pastor Albert peran umat dalam mengawal proses ini penting agar agenda politik pesta demokrasi 2024 dapat memunculkan pemimpin dan perundangan yang memikirkan rakyat.
“Kita tanpa kenal lelah terus mengajak dan memotivasi rasul awam dengan pendidikan politik yang memadai, untuk bangkit dan bergerak, ikut menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui pesta demokrasi 2024,” kata Pastor Albert.
Pastor Albert mengatakan, perwakilan kaum awam yang akan maju dalam perhelatan politik agar bertindak Centire Cum Ecclesia ‘sehati, sepikir dan seperasaan dengan Gereja’. Langkah ini penting karena diharap para politisi Katolik menjadi probadi dengan spirit yang menyatukan mimpi, pikiran, perkataan, kehendak, dan tindakan dengan keutamaan-keutamaan yang pro rakyat.
“Para kader potensial kita beri ruang yang sebesar-besarnya untuk merebut simpati dan hati masyarakat,” ujar Pastor Albert.
Acara launching tahun politik ini dihadiri lebih dari 500 umat Katolik se-Keuskupan Agung Makassar. Hadir dalam launching tahun politik ini, Sekertaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI, Pastor Hans Jeharut, dan pengamat politik dan Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo.