JAKARTA, Pena Katolik – Pada konferensi Pers Natal 2022 di Katedral Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mengkritik banyaknya “mafia” di Indonesia. Mulai ini mafia dari mafia hukum, mafia peradilan, mafia bantuan sosial atau bansos, hingga mafia daging sapi. Kardinal Suharyo menyesalkan, mafia ini adalah mereka yang diberikan kepercayaan oleh negara, untuk menjamin terwujudnya kebaikan umum, tapi yang mereka kerjakan justru sebaliknya.
“Mafia itu hanya berfikir mengenai kelompoknya sendiri, suka kita kenal mafia daging sapi, bahkan mafia bansos,” demikian disampaikan Uskup Agung Jakarta ini di KatedralJakarta Pusat, 25 Desember 2022.
Kardinal Suharyo menyebut banyak mafia yang pekerjaannya sangat bertentangaan dengan nilai-nilai kenegaraan kita. Mereka hanya berpikir mengenai kelompoknya sendiri. Sebagai pelayan Gereja, Kardinas Suharyo mengajak seluruh umat Katolik merayakan Natal dengan niat yang teguh. Umat Katolik seharusnya berusaha merawat dan mengembangkan semangat cinta tanah air.
Refleksi Natal seharusnya membawa setiap orang untuk semakin menghayati cinta kasih. Kardinal menyamoaikan, jika seseorang sungguh cinta terhadap tanah airnya, maka sudah pasti tidak akan ikut-ikutan di dalam praktik mafia. Dengan demikian, praktik mafia ini adalah cara-cara yang jelas bertentangan dengan cinta kasih.
Pada momentum natal tahun ini, Keuskupan Agung Jakarta juga mengajak umat katolik untuk merawat dan mengembangkan watak peduli. Kardinal Suharyo kembali mengingatkan akan semboyan “100 persen Katolik, 100 persen Indonesia”. Terkait iman, seorang Katolik 100 persen beriman Katolik, sebagai warga negara, umat Katolik juga merupakan 100 persen warga negara. Di dalam Gereja, urusan menjadi semakin katolik itu berarti semakin tumbuh di dalam kesempurnaan kasih.
“100 persen Indonesia 100 persen katolik itu memelihara watak yang diwariskan leluhur kita,” tuturnya.