Pena Katolik- Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya, begitulah yang dituliskan dalam Mazmur 145:8-9. Pemahaman tentang belas kasih Allah, kita memiliki pewahyuan yang sempurna tentang kesediaan Allah untuk menyembuhkan. Selama pelayanan-Nya di dunia, dimanapun Dia berada, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan dan menyembuhkan mereka semua ‘yang memerlukan kesembuhan’.
Dalam Alkitab, belas kasihan dan rahmat berarti sama. Kata benda Ibrani rachamin diterjemahkan ‘rahmat’ dan ‘belas kasihan’. Kata Yunani eleeo diterjemahkan “memiliki rahmat” dan “memiliki belas kasihan”; dan sama halnya, kata sifat Yunani eleemon diartikan “belas kasihan yang penuh rahmat”. Memiliki belas kasih berarti mengasihi dengan lembut, mengasihani, menunjukkan kasih sayang, memiliki kerinduan yang besar.
Dalam artikel ini, penulis sadar bahwa penulis juga membutuhkan pembaca untuk saling mengajak dan mengingatkan untuk mewarisi sifat Allah yang Maha Pengasih itu sebagaimana yang Yesus Kristus ajarkan untuk bertindak kasih, begitu pula kita sebagai pengikut-Nya. Karena kasih Allah dan murah hati-Nya maka semua orang mendapatkan kasih dan pengampunan.
Tentunya mewarisi sifat khas dari Tuhan bisa dimulai dari hal yang kecil, yakni mulai dengan sikap belarasa. Maister Ekhart salah seorang pengikut Santo Dominikus berkata bahwa ketika pusat perhatian kita tersentuh oleh apa saja maka sesungguhnya kebekuan hati kita mulai mencair, luluh. Hati kita mengalir masuk ke dalam semua segi kehidupan dan mempengaruhi setiap bagiannya dengan realitas yang kita jumpai pada dimensi yang paling dalam dari jiwa manusia.
Kata belarasa merupakan terjemahan dari kata compassion, yang diturunkan dari kata Latin: com-passio, yang berarti “menderita dengan”, kurang lebih sama dengan empati yang mendatangkan sejumlah tanggapan yang baik. Yesus Kristus merupakan gambaran penjelmaan batin Allah. Segala sesuatu diciptakan Allah dan dihargai seseorang, baginya berarti menghormati Kristus sendiri dengan pribadi orang itu. Karena Allah adalah Kasih yang menyelamatkan dan menyembuhkan. Karena itu kita semua diajak untuk memulai tahun yang baru 2023 dengan semangat yang berbelarasa sekaligus menyonsong hari-hari bersama Kristus dan setia memikul salib.
Salam dan doa, Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
By. Samuel- Pena Katolik