Pena Katolik – Retret Nasional (Retnas) merupakan acara tiga tahunan yang rutin di selenggarakan oleh keluarga besar Dominikan Indonesia. Tahun ini, Chapter St. Thomas Aquinas Surabaya terpilih sebagai tuan rumah Retnas Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia (PDAI) yang diselenggarakan pada 4-6 November 2022 di Graha Wacana SVD Ledug, Prigen Jawa Timur.
Tema yang diambil dalam retret nasional 2022 yaitu “Pewartaan Persaudaraan Dominikan Indonesia di Era Digitalisasi Bersama Keluarga Dominikan.” Sejumlah 55 orang panitia ambil bagian dalam pelaksaan kegiatan yang dihadiri oleh 200 orang peserta yang terdiri dari Pastor, Suster, dan Dominikan Awam dari seluruh chapter, tim dokumentasi dan pengisi acara. Selain sebagai sarana silaturahmi, retnas PDAI juga bertujuan untuk penyelenggaraan sidang elektif dalam pemilihan presiden PDAI periode selanjutnya.
Sebelum melakukan registrasi dan check in, para peserta diwajibkan untuk melakukan tes PCR terlebih dahulu. Peserta yang dinyatakan negatif covid 19 selanjutnya mengikuti arahan panitia untuk pendaftaran, pembagian bingkisan dan pembagian kamar.
Acara diawali dengan ibadat sore dan misa pembuka di pukul 17.00 WIB. Dalam homilinya, Father Nantes, OP mengungkapkan syukur, dapat berkumpul sebagai Dominikan Awam Nasional, “Mungkin banyak kegiatan yang bisa dilakukan, kita bisa membereskan rumah, cuci baju, bekerja, pergi ke kantor, mengurus anak-anak, tapi inilah Dominikan Awam, ada kegiatan, ini saya pikir usaha bagaimana menggunakan waktu untuk memuji Allah dan mensyukuri apapun yang telah diberikan kepada kita, sebagaimana santo-santa menyenangkan Tuhan dengan perbuatan-perbuatan baik.”
Setelah misa, Luky Widjaja, OP selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PDAI karena telah mempercayakan Dominikan Awam Surabaya sebagai tuan rumah. “Saya mengucap syukur dan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras melayani dengan sepenuh hati, memberikan yang terbaik pada bidangnya masing-masing sehingga acara bisa berjalan dengan baik.”
Dia mengatakan persiapan acara sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu, dan tentunya bukan tanpa halangan, “Saya sempat merasa apa yang saya persiapkan menjadi sia-sia. Apapun yang terjadi, saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan, dan saya sungguh merasakan campur tangan Tuhan.”
Di kesempatan yang baik itu pula, Romo Andreas Kurniawan OP selaku promotor Dominikan Awam Indonesia dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan. Dikatakannya walaupun banyak keterbatasan dan kekurangan, tetapi tetap harus merasa damai “Karena kita mempunyai seorang Ibu yang selalu memayungi kita, selalu melindungi kita dan mendoakan kita. Kita percayakan seluruh pelaksanaan kepada Bunda Maria, yang akan disampaikan kepada Tuhan Yesus puteranya, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik.”
Father Edmund C. Nantes, OP, dalam sesi pertama mengatakan bahwa Ordo Pewarta merupakan ordo yang klasik, “Mengapa klasik? Karena injil itu selalu keren, injil tidak bisa tua, pewartaan itu selalu dibutuhkan. Menjadi pewarta injil merupakan suatu bentuk hidup bakti.”
“Santo Dominikus dan inovasi-inovasinya, apa yang dia buat di zaman dia, dari situ kita bisa belajar supaya apa yang dibuat oleh Santo Dominikus supaya kita bisa buat di zaman kita.” imbuhnya.