Senin, November 25, 2024
25.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Selasa 29 November 2022, Hari Biasa Pekan I Adven

Bacaan Pertama: Yesaya 11:1-10

Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan.

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.

Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang terus terikat pada pinggang. Pada masa itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing.

Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.

Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 72:2,7-8,12-13,17

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

  • Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putra Raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
  • Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan. Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
  • Sebab ia akan datang melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
  • Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari, kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya

Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

Bacaan Injil: Lukas 10:21-24

Yesus bergembira dalam Roh Kudus.

Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa.”

Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Relasi Manusia dan Allah

Komunikasi adalah bagian penting dalam hubungan kita dengan Tuhan. Semakin banyak waktu komunikasi yang kita miliki dengan Tuhan semakin kita akan semakin dekat dengan-Nya. Dengan demikian, komunikasi memfasilitasi persahabatan dan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan.

Yesus dalam Injil kita hari ini berkomunikasi melalui doa-Nya kepada Allah Bapa kita sang pencipta. Dia memberikan pujian kepada Bapa, Yesus tidak hanya berkomunikasi kepada Bapa untuk memberikan pujian. Dia berkomunikasi karena dia merindukan Bapa-Nya dan melalui kerinduan inilah Dia membangun kesatuan yang lebih dalam dengan-Nya.

Kita juga harus selalu memiliki kerinduan atau kehausan akan Tuhan ini di setiap saat dalam hidup kita. Kita harus selalu berkomunikasi dengan-Nya karena Dia adalah sumber kehidupan kita di dunia ini.

Apa yang akan terjadi pada kita jika kita tidak memiliki saat-saat doa yang teratur dengan Tuhan? Kita menjadi cangkang kosong yang terlihat kokoh di luar tetapi jauh di dalam secara spiritual dangkal.

Marilah kita selalu memiliki momen doa yang teratur dengan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita memuji-Nya marilah kita bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Janganlah kita menunggu waktu yang akan datang dimana kita akan mencari Tuhan karena kita sudah sangat membutuhkan Dia. Apakah Anda memiliki momen komunikasi yang teratur dengan Tuhan?

Doa

Allah yang Mahakuasa dan Maharahim, janganlah Engkau biarkan kesibukan duniawi menghalangi langkah kami menyongsong Putra-Mu. Semoga berkat bimbingan-Mu yang bijaksana, kami dipersatukan dengan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Sumber : www.renunganhariankatolik.web.id

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini