Kamis, Desember 26, 2024
29.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu 20 November 2022, Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Bacaan Pertama: 2 Samuel 5:1-3

Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.

Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel.

Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 122.1-2.4-5

Ref. ‘Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.

  • Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
  • Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

Bacaan Kedua: Kolose 1:12-20

Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.

Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang.

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu.

Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Markus 11:9.10

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!

Bacaan Injil: Lukas 23:35-43

Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja.

Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!”

Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”.

Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah?

Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”

Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mengampuni

Kata-kata pembuka dari bacaan hari ini adalah: “Dua orang lainnya yang adalah penjahat dibawa bersama Yesus ke tempat penyaliban.” Orang-orang ini disalibkan bersama Yesus: satu di sebelah kiri-Nya dan yang lain di sebelah kanan-Nya.

Yesus mengucapkan kata-kata ini: “Bapa, ampunilah mereka: mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Saat Yesus mengucapkan kata-kata ini, kemudian para prajurit melemparkan dadu untuk melihat siapa yang akan mendapatkan pakaian Yesus.

Sementara itu, orang-orang berdiri menonton. Beberapa pemimpin terus mencemooh Yesus, dengan mengatakan: “Dia menyelamatkan orang lain; biarkan dia menyelamatkan dirinya sendiri jika dia adalah Mesias Allah, ‘yang terpilih.'” Dan mereka menempatkan sebuah tulisan di atas kepalanya, mengatakan: “Raja orang Yahudi.”

Berapa kali kita berdiam diri ketika sesuatu yang kita tahu salah terjadi? Kita mungkin ikut tertawa ketika seseorang yang bekerja dengan kita melakukan kesalahan yang memalukan. Kita mungkin memilih untuk tidak membantu seseorang yang membutuhkan bantuan. Mengapa kita gagal untuk berbicara atau terlibat?

Yesus mengampuni orang-orang yang bersalah kepadanya, seperti yang dikatakannya, “mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Bisakah kita mundur, mengenali apa yang kita lakukan atau tidak lakukan, dan melakukan upaya bersama untuk berubah?

Kisah ini menceritakan tentang seorang pria yang berambisi menjadi raja bangsanya. Ketika ditanya mengapa dia berambisi menjadi raja. Dia menjawab: “Saya ingin menikmati hak istimewa, kekuasaan dan kekayaan seorang raja.” Suatu kali diberitahu bahwa dia tidak akan menikmati semua yang dia impikan tetapi malah menjadi pelayan dari semua. Dia berkata: “Saya tidak ingin menjadi raja lagi.

Minggu ini kita berada di penghujung kalender gereja dan kita merayakan Hari Raya Kristus Raja. Injil menggambarkan kerajaan Yesus yang bertentangan dengan gagasan kita sendiri tentang kerajaan duniawi. Raja Yesus adalah kerajaan Ketaatan, Kerendahan Hati, Kehambaan dan Penderitaan dan Pengorbanan. Yesus tidak mempermasalahkan penderitaan dan penghinaan selama Dia dapat memenuhi misi-Nya.

Pada bagian akhir Injil adalah dua pencuri yang tergantung di kayu salib di samping Tuhan. Yang satu tidak bertobat dan yang lain penuh dengan penyesalan dan kerendahan hati.

Orang yang menyesal meminta Yesus untuk mengingatnya ketika Dia datang ke kerajaannya. Dan Yesus tidak mengecewakannya; Dia membawa serta pencuri yang bertobat ke surga bersama-Nya.

Tidak mudah mengikuti kerajaan Yesus karena disertai dengan pengorbanan dan cobaan. Tapi kemana kita akan pergi atau siapa yang akan kita ikuti? Kita mengikuti dunia ini dan ajaran dunia ini? Lebih baik mengikuti Kerajaan Yesus terlepas dari pengorbanan dan pencobaan. Mengapa? Karena di akhir perjalanan sementara kita, surga di surga menanti kita.

Doa

Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudakan berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber : www.renunganhariankatolik.web.id

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini