27.1 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

Belajar lagi dari Zakheus

BERITA LAIN

More

    Pena Katolik – Di Timur Tengah, orang-orang pada umumnya suka mengkonsumsi buah pohon ara. Jika masih mentah, buahnya tidak dapat dimakan karena rasanya yang pahit, namun jika dibiarkan matang secara alami akan tetap tidak dapat dimakan karena akan ada lebah atau serangga lainnya yang bersarang di dalam buah ara tersebut. Solusinya adalah dengan menusuk buahnya. Buah ara ditusuk, pertama, untuk mematangkan buahnya dengan cepat, dan kedua untuk menghentikan pertumbuhan serangga di dalam buah.

    Di dalam bacaan Injil Minggu Biasa ke-XXXI (Lukas 19:1-10) ini, Yesus melihat Zakheus duduk di pohon ara. Kemudian, Yesus berhenti sejenak dan memanggil Zakheus untuk ‘menusuk’ (menyentuh) hatinya dengan belas kasihan sehingga kehidupan Zakheus yang tadinya pahit (penuh dosa) akhirnya dapat menjadi berkat bagi orang lain.

    Sahabat terkasih, seperti Zakheus, dalam hidup ini kita juga memiliki pergumulan dan keterbatasan. Kita juga adalah orang yang masih berdosa.
    Akan tetapi, yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah: ‘apakah kita mau mencari Tuhan, dan mengundang-Nya untuk menyentuh hidup kita?’ dan ‘apa yang kita lakukan untuk menebus kesalahan yang telah kita lakukan?’

    Sekalipun merupakan hal yang memalukan bagi seorang pria dewasa untuk memanjat pohon, tetapi Zakheus melakukannya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Zakheus tidak keberatan diejek asalkan dia dapat melihat Yesus. Baginya, Yesus lebih penting daripada apapun juga. Tindakan ini juga menunjukkan bahwa Zakheus mau mengakui keterbatasan atau ketidaklayakannya, dan ia berkomitmen untuk memperbarui hidupnya dengan memanjat pohon agar ia dapat melihat Yesus.

    Di sisi lain, meskipun banyak orang mengatakan bahwa Zakheus adalah orang berdosa dan tidak layak, namun Yesus tetap memilih untuk menumpang di rumah Zakheus, sehingga dalam hal ini, Yesus ingin agar kita mengerti bahwa Ia berkenan menerima semua orang. Orang yang mau menerima dan percaya kepada-Nya, terlepas dari apapun kesalahannya, akan diampuni selama mereka mau menyesal dan bertobat.

    Semoga, semua perkataan dan tindakan Yesus dapat senantiasa menginspirasi hati dan pikiran kita untuk mau segera bertobat dengan sepenuh hati, seperti Zakheus yang segera turun dari pohon ara dan menerima Yesus dengan sukacita.
    Kemudian dia menebus kesalahannya dan memulai hidupnya yang baru sebagai murid Yesus.

    Oleh karenanya, jangan khawatir dengan apa yang orang lain katakan, fokus saja pada apa yang bisa kita lakukan untuk menghasilkan ‘buah’ yang baik dalam hidup ini. Walaupun mungkin menyakitkan, mari kita tetap memanjat ‘pohon ara’ (salib hidup kita) yang memungkinkan kita untuk bertemu dengan Yesus muka dengan muka. Dan, biarlah Tuhan Yesus yang pada akhirnya akan menemukan dan memperbaharui hidup kita.

    Sungguh, hal ini seperti kabar gembira-Nya hari ini: “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Have a blessed Sunday… Jesus loves us always.

    Frater Agustinus Hermawan, OP

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI