Home RENUNGAN Bacaan dan Renungan Injil Hari Kamis 13 Oktober 2022; Santo Eduardus, Raja...

Bacaan dan Renungan Injil Hari Kamis 13 Oktober 2022; Santo Eduardus, Raja Inggris dan Pengaku Iman

0

Bacaan Pertama: Efesus 1:1-10

Allah telah memilih kita sebelum menciptakan jaga raya.

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang yang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian.

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya.

Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita dalam Dia yang dikasihi-Nya.

Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita telah memperoleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia lempahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya dalam Kristus, sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu dalam Kristus sebagai kepala, baik yang di surga maupun yang di bumi.

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Atau. Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.

  • Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
  • Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
  • Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
  • Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil: Yohanes 10:6

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil: Lukas 11:47-54

Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut.

Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, “Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka.

Dengan drmikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata, ‘Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul.

Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.’

Bahkan Aku berkata kepadamu, ‘Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.’ Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi.”

Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Kecerdasan

Orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat tak mampu meladeni Yesus; bukan karena mereka kurang cerdas, tetapi Ia orang benar dan menyatakan kebenaran. Dengan penuh wibawa Yesus melancarkan kritik pedas dan keras.

Teguran atas dasar kebenaran sejarah dan fakta tak terbantahkan. Merekapun tahu orang ini sedang menguak kebenaran.

Tetapi bukan menerimanya dengan lapang dada dan mencari jalan baru untuk memperbaiki kesalahan personal dan historis, Mereka malah melawanNya secara membabi buta. Mereka tak sudi mengakui kesalahan dan berjuang menghapusnya, malah berkomplot hendak “menghapuskan’ jejak sang kebenaran.

Sebelum “orang ini” makin membongkar kesalahan dan kekurangan “kaumnya” lebih baik mencari-cari alasan untuk menyerangnya lebih dahulu. Dan memang mereka terus mengintai gerak-gerikNya dan mencari-cari alasan yang boleh dimanipulasi untuk melenyapkan sang kebenaran itu.

Akhirnya kita semua tahu “ending” kisah “pertarungan” Yesus dan para ahli Taurat.

Mereka menang dan berhasil menangkap, membunuh dan melenyapkan Yesus. Mereka melakukan apa yang dulu sudah dilakukan nenek moyang mereka kepada para Nabi, utusan Allah dan justru makin mengumumkan kepada dunia benarlah ungkapan Yesus atas mereka.

Saudaraku, atas dasar egoisme dan kecenderungan manusiawi yang tak bersedia dianggap bersalah, meskipun faktanya demikian, kitapun kadang bertindak gegabah dan bermegah dalam kesalahan dan kedosaan.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang mengklaim sebagai pemilik kebenaran bertindak egois dan membabi buta. Mereka membuang jauh-jauh kerendahan dan kebesaran hati.

Kitapun kerap tergoda menjadi “followers” orang Farisi dan ahli Taurat. Ketika kita ada di posisi bersalah kita berusaha menyerang orang yang dengan penuh kasih menunjukkan kesalahan dan kelemahan kita.

Kerap terjadi dalam relasi antar kita satu sama lain. Bukannya mengakui dengan rendah hati dan berusaha memperbaikinya, kita berusaha mati-matian membela diri dan bahkan menyerang balik orang yang menguak kebenaran.

Dengan membuang jauh rasa bersalah kita kerap mencari-cari kesalahan orang lain dan mengumumkannya secara lebih heboh untuk menutupi kesalahan kita. Apa yang kerap diterapkan di dunia politik yaitu teknik pengalihan issue, kita berusaha tetap dianggap benar meski jelas-jelas salah.

Mari belajar kasih, kerahiman, kerendahan hati dan kebesaran budi untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Ingatlah semakin membela-bela diri, kita akan makin jauh terjerumus dalam kebiasaan mempersalahkan dan makin jauh dari ketenangan batin.

Doa

Allah Bapa yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia telah menunjukkan kepada umat-Mu jalan menuju kesempurnaan. Tambahkanlah iman kami ketika kami jatuh dalam ketakutan dan keraguan, terutama dalam menghadapi godaan-godaan dunia yang dapat membuat kami jauh dari-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version