29.5 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Bacaan dan Renungan Injil Hari Minggu 18 September 2022; Santo Yosef Cupertino

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama: Amos 8:4-7

    Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang.

    Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, “Kapan pesta bulan-bulan berlalu, supaya kita boleh menjual gandum, kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu, kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga, dan menipu dengan neraca palsu;

    kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.” Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: “Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!”

    Mazmur Tanggapan: Mzm. 113:1-2,4-6,7-8

    Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

    • Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
    • Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
    • Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

    Bacaan Kedua: 1 Timotius 2:1-8

    Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan.

    Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.

    Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah. Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus.

    Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul.

    Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin, agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.

    Bait Pengantar Injil: 2 Korintus 8:9

    Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

    Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

    Bacaan Injil: Lukas 16:1-13

    Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.

    Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

    Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

    Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.

    Demikianlah Injil Tuhan.

    Ketidakjujuran

    Dimanapun dan kapanpun, ketidakjujuran merupakan sebuah tindakan yang tidak benar. Setiap orang dipanggil untuk bertindak dan berkata-kata secara jujur. Secerdik apapun seseorang, tindakan ketidakjujuran selalu tidak dibenarkan.

    Kesalahan dan dosa bukan pertama-tama apakah terbukti atau tidak terbukti, namun dari tindakan dan kata-kata itu sendiri sudah menjelaskan apakah jujur atau tidak. Dalam dunia pengadilan, sebuah tindakan baru akan dikatakan salah apabila bukti-bukti fisik menunjukkan demikian. Jika tidak ada yang bisa membuktikan, tindakan pembunuhan belum tentu menjadi sebuah kesalahan.

    Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur mau mengajarkan kepada kita bahwa secerdik dan secerdas apapun tindakan bendahar itu, dimata tuannya ia tetap sebagai bendahara yang tidak baik dan harus dipecat.

    Dari perikop ini kita belajar bahwa tujuan yang baik tidak menghilangkan cara yang baik pula untuk mencapainya. Tujuan yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik pula, maka semuanya akan menjadi baik dan benar.

    Perumpamaan tentang bendahara dilanjutkan dengan pengajaran akan tanggung jawab. Sekecil apapun tanggung jawab, jika dilakukan dengan baik, akan mendatangkan kepercayaan yang semakin besar.

    Sebesar apapun tanggung jawab, jika tidak dikerjakan, akan mendatangkan kepercayaan yang semakin kecil, bahkan tidak lagi dipercaya. Demikian juga dalam hal kebenaran. Latihan jujur dan benar dalam hal-hal kecil akan membawa seseorang pada kejujuran dan kebenaran pada perkara yang lebih besar. Jika sejak kecil sudah tidak jujur, ketika besarpun akan demikian. Mirip-mirip, tidak jauh beda. Maka diperlukan latihan terus menerus untuk itu.

    Pengajaran hari ini dibungkus dalam kerangka pengajaran kepada para murid. Seperti yang Yesus katakana, menjadi murid-Nya berarti harus siap ‘membenci’ orang-orang yang bahkan paling dekat, memikul salib setiap hari, dan mengikuti-Nya.

    Menjadi murid-Nya berarti mengutamakan Dia diatas segala-galanya. Bahkan harta benda yang adalah berkat dari-Nya, juga hanya menjadi sarana supaya orang sampai kepada Ia yang kuasa memberi dan kuasa mengambil.

    Kita diingatkan hari ini bahwa harta kekayaan yang kita miliki adalah sarana untuk hidup yang memuliakan Tuhan. Fokus mengikuti jalan Kristus adalah yang utama diatas segalanya. Yang tidak fokus, akan sangat mudah menjadi bala kurawa Mamon.

    Pertanyaannya, mau menjadi tentara Mamon atau Laskar Kristus? Mari mengendalikan mammon, bukan kita yang dikendalikan oleh mammon. Kita dipanggil untuk semakin memuliakan Tuhan dan mengangkat manusia dengan ‘kekayaan’ yang kita miliki, entah capital budaya maupun capital ekonomi.

    Doa

    Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bantulah kami hari ini untuk melihat Putera-Mu yang hadir secara nyata di dalam hidup kami. Berilah kami hati yang tidak mendua dan senantiasa terarah kepada-Mu.

    Tuhan, kami mendambakan hati yang dapat melihat dan merasakan kehadiran-Mu. Semoga kami hari ini mampu memberikan hati kami seutuhnya untuk-Mu dan tidak terbagi dengan kejahatan. Oleh sabda Putera-Mu iman kami diteguhkan, harapan dan cinta kami dikuatkan oleh-Nya.

    Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

    Sumber https://renunganhariankatolik.org/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI