Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Menteri Kesehatan Inggris yang Baru, yang juga Seorang Katolik, Mendapat Kecaman Karena Pandangannya yang Pro-Kehidupan

Menteri Kesehatan Inggris Theresa Coffey. CNA

LONDON, Pena Katolik – Setelah resmi menjadi Perdana Menteri Inggris, Liz Truss mengangkat Therese Coffey untuk menjadi Menteri Kesehatan. Penunjukan Coffey sontak memicu kecaman dari beberapa pihak terkait iman Katolik dan pandangannya yang pro-kehidupan. Seperti diketahui, Coffey tegas menentang aborsi.

Clare Murphy, Kepala Layanan Penasihat Kehamilan Inggris, mengatakan, bahwa Coffey memilih untuk tidak mendorong pil aborsi selalu tersedia secara permanen untuk wanita di Inggris dan Wales. Murphy mengatakan bahwa suara Coffey bertentangan dengan saran dari badan medis terkemuka termasuk Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Royal College of Midwives dan BMA.

“Memiliki menteri kesehatan yang akan menempatkan keyakinan pribadi mereka di atas bimbingan klinis ahli sangat memprihatinkan,” ujar Murphy.

Namun, Coffey telah menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud mengubah undang-undang terkait aborsi. Ia menegaskan bahwa ia sangat demokratis.

“Saya tidak berusaha untuk membatalkan aspek hukum aborsi,” ujarnya.

Coffey sebelumnya mengatakan bahwa dia akan pro-kehidupan, meski ia juga tidak akan mengutuk orang yang melakukan aborsi. Coffey sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Negara untuk Pekerjaan dan Pensiun dari 2019 hingga 2022. Selama ini, ia hidup sebagai seorang Katolik.

Selama ini, Coffey menentang undang-undang pernikahan sesama jenis, liberalisasi undang-undang aborsi, dan dia menggambarkan pemungutan suara menentang bunuh diri yang dibantu pada tahun 2015 sebagai salah satu “hari paling membanggakan”.

Coffey menyadari sulit menjadi seorang Katolik dalam politik. Kadang-kadang, ia menyadari orang beriman memiliki pandangan yang berbeda tentang hal-hal tertentu.

“Saya sangat percaya pada hidup dan tidak mengutuk orang lain atas pilihan yang mereka buat atau pendekatan yang mereka ambil,” kata Coffey.

Ia mengakui memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang bunuh diri yang dibantu (euthanasia). Pada 11 September 2015, Coffey memperjuangkan menghentikan RUU tentang euthanasia.

“Orang-orang berbicara tentang memiliki politik yang lebih baik. Unsur politik yang lebih baik adalah tidak menyebut orang lain dengan pandangan yang berbeda fanatik karena Anda tidak setuju dengan mereka,” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini