Home BERITA TERKINI Kardinal Mario Zenari: Jangan Biarkan Suriah Menjadi “Negara Pengemis”

Kardinal Mario Zenari: Jangan Biarkan Suriah Menjadi “Negara Pengemis”

0
Pengungsi Perempuan Suriah di depan tenda pengungsi di salah satu bagian Suriah. IST

SURIAH, Pena Katolik – Nunsius Apostolik Suriah, Kardinal Mario Zenari mengeluarkan seruan mendesak untuk tidak melupakan bangsa Timur Tengah yang menderita. Seruannya terdengar ketika rumah sakit yang dikelola Gereja Katolik terus memberikan bantuan penting kepada masyarakat populasi yang kehilangan segalanya akibat konflik di Suriah.

Warga Suriah mengalami krisis politik dan sosial-ekonomi yang mendalam dan berkepanjangan. Situasi ini disebabkan oleh konflik berkelanjutan yang telah mengakibatkan penderitaan dan kemerosotan parah kondisi kehidupan. Skenario dunia saat ini, dibayangi oleh perang di Ukraina dan dampaknya yang luas ditambah dengan kejatuhan ekonomi akibat Covid-19, telah mendorong situasi Suriah terlupakan dan merampas pembangunan dan masa depan rakyat.

Berbicara pada konferensi pers di Roma, Italia pada hari Jumat, 03 September 2022, Kardinal Zenari mengecam hilangnya harapan yang dialami oleh warga Suriah. Ia mengimbau dunia untuk tidak membiarkan bangsa itu kehilangan tempatnya di antara bangsa-bangsa. Ia menyerukan kepada dunia agar tidak membiarkan negara itu menjadi “bangsa pengemis”.

Pernyataan pers ini menandai peringatan lima tahun “Proyek Rumah Sakit Terbuka di Suriah” yang didukung oleh Paus Fransiskus. Di negara ini, Dikasteri untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Integral dan Gereja-Gereja Oriental kemudian mendirikan rumah sakit untuk membantu masyarakat yang menderita.

Perkiraan PBB baru-baru ini menyatakan bahwa 13,5 juta warga Suriah membutuhkan bantuan, dan 11,5 juta di antaranya tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan; 40% di antaranya adalah anak-anak.

Ada beberapa rumah sakit yang kemudian dibangun dari gerakan Gereja Katolik ini, yaitu: Rumah Sakit Italia di Damaskus, Rumah Sakit Prancis di Damaskus, dan Rumah Sakit St. Louis di Aleppo. Sejak proyek dimulai, Kardinal Silvestri mencatat, lebih dari 80.000 pasien telah dirawat secara gratis, dan tujuannya adalah untuk mencapai 140.000, pada tahun 2024.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version