LA PLATA, Pena Katolik – Milagros Santiso baru berusia 14 tahun. Dia berpartisipasi dalam retret spiritual di La Plata, Argentina, pada hari Sabtu, 30 Juli 200. Di tengah retret, dia tiba-tiba pingsan. Setelah dibawa ke rumah sakit, dia meninggal karena serangan jantung.
Namun, media sosial lalu menggemakan kisah indah dari hidup gadis itu, pada orang-orang di sekitarnya sebelum kematiannya. Di antara pesan yang paling menyentuh adalah dari ibunya, Noelia:
“Sayangku. Kamu tiba lebih dulu di pelukan Perawan. Tunggu kami, siapkan jalan. Terima kasih untuk banyak cinta dan kebahagiaan. Aku mencintaimu. Terima kasih telah hadir.”
Tragedi itu terjadi saat retret spiritual yang diselenggarakan oleh Aventure La Plata, sebuah retret Katolik yang diselenggarakan untuk kaum muda usia sekolah menengah. Tujuan retret ini, adalah agar para peserta melihat ke dalam dan bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak ditanyakan setiap orang. Bagaimana kabar saya? Dari mana saya berasal? Saya mau kemana? Apa arti hidup saya?
Ini adalah “petualangan” yang selama bertahun-tahun telah mengejutkan dan memotivasi ratusan remaja dari berbagai sekolah di kota La Plata. Retret ini membawa semangat apostolik mereka yang diperbarui ke keluarga, teman, sekolah, dan klub mereka.
Setelah kepergian Milagros, teman sekolahnya di SMA San Juan Bautista, merayakan Misa untuk mengenangnya. Banyak dari mereka yang dekat dengannya menceritakan kepribadian Milagros. Seorang guru yang mengatakan bahwa Milagros adalah salah satu siswa yang mengajari lebih banyak tentang kehidupan daripada tentang mata pelajaran.
Sayangnya, ini bukan tragedi pertama yang menimpa keluarga Milagros. Keluarga tersebut telah kehilangan anak perempuan mereka. Sang ibu lalu memposting foto lama kedua anak gadisnya dengan judul, “Bersama lagi.”