Minggu, November 24, 2024
25.3 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 16 Agustus 2022; Minggu Biasa ke-XX

Bacaan I: Yeh. 28:1-10

Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan’.

Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu.

Dengan hikmat dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong.

Oleh karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas.

Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan.

Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu, ‘Aku ini Allah’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia, bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.”

Mazmur Tanggapan: Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36d

Ref. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan.

  • Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.”
  • Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh, dan tidak ada pengertian pada mereka.
  • Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka, dan menyerahkan mereka.
  • Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya

Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Bacaan Injil: Mat. 19:23-30

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.”

Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”

Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Demikianlah Injil Tuhan

Orang Kaya dan Murid Yesus

Apa kesamaan dan perbedaan antara orang kaya dan para murid Yesus? Keduanya sama-sama orang yang saleh, tidak melanggar hukum Tuhan. Tetapi keduanya berbeda dalam sikap terhadap Tuhan dan sesama.

Kalau orang kaya tadi lebih memikirkan dirinya sendiri, sedangkan para murid mau memikirkan dan mengikuti Tuhan dan melayani orang lain. Orang kaya tadi lebih mengutamakan materi dan harta milik, sedangkan para murid berani meninggalkannya demi Kristus dan sesama.

Dan akhirnya orang kaya tadi sulit masuk Kerajaan Surga, sedangkan para murid akan mendapatkan-Nya, bahkan mereka akan memperoleh secara kelimpahan. Itulah buah pengabdian hidup bagi Tuhan dan sesama.

Tampaknya kehilangan, tetapi justru akan mendapatkan secara kelimpahan. “Setiap orang yang demi Aku meninggalkan rumahnya, saudaranya, bapa atau ibunya anak-anak atau ladangnya akan menerima kembali seratus kali lipat dan memperoleh hidup yang kekal.”

Semoga janji Tuhan ini membuat kita berani belajar dari para murid yang mengabdikan hidupnya bagi Allah dan bagi pelayanan kepada sesama.

Doa

Allah Bapa yang Mahabaik, berkat rahmat Pembaptisan, kami Kaupanggil menjadi murid-murid-Mu.

Curahkanlah rahmat kesetiaan dan kerendahan hati dalam mengikuti-Mu sehingga kami makin mampu menghadirkan Dikau dan membawa sesama kepada persatuan dengan Dikau sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini