Kamis, Desember 19, 2024
27.1 C
Jakarta

Paus Fransiskus Berharap, Tokoh International Melanjutkan Negosiasi dan BUkan Memicu Perang di Ukraina

Seorang nenek yang tinggal di Timur Ukraina di samping reruntuhan rumahnya yang hancur karena serangan tentara Rusia. Vatican News

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus menyesalkan, sekali lagi, perang yang terus berlanjut di Ukraina dan konflik yang tidak masuk akal, yang mendesak aktor-aktor internasional untuk ‘benar-benar’ bekerja demi perdamaian.

“Saya selalu dekat dengan Ukraina yang tersiksa, yang dihantam oleh hujan rudal setiap hari,” kata Paus Fransiskus selama Angelus Minggu, 17 Juli 2022.

“Bagaimana mungkin ada orang yang tidak mengerti bahwa perang hanya menciptakan kehancuran dan kematian, membuat orang terpisah dan membunuh kebenaran dan dialog?”

Dengan meninggikan suaranya, sekali lagi, sejak awal invasi Rusia di Ukraina yang terus menimbulkan kematian, penderitaan, kehancuran dan pengungsian, Paus menegaskan kembali seruannya kepada masyarakat internasional untuk mencari solusi yang dinegosiasikan alih-alih memicu kekerasan.

“Saya berdoa dan berharap semua aktor internasional akan benar-benar bekerja untuk melanjutkan negosiasi, bukan untuk memicu perang yang tidak masuk akal.”

Perang berlanjut

Rudal Rusia menghantam fasilitas industri di sebuah kota strategis di Ukraina selatan pada hari Minggu ketika Moskow melanjutkan upaya untuk memperluas invasinya di timur negara itu. Walikota Mykolaiv mengatakan bahwa rudal Rusia menghantam fasilitas industri dan infrastruktur di kota itu, pusat pembuatan kapal utama di muara sungai Bug Selatan. Tidak ada informasi segera tentang korban. Mykolaiv telah menghadapi serangan rudal reguler Rusia dalam beberapa pekan terakhir karena Rusia telah berusaha untuk melunakkan pertahanan Ukraina. Militer Rusia telah menyatakan tujuan untuk memotong seluruh pantai Laut Hitam Ukraina sampai ke perbatasan Rumania.

Pada hari Kamis, 14 Juli 2022 serangan rudal Rusia menewaskan sedikitnya 24 orang – termasuk tiga anak – dan melukai lebih dari 200 di Vinnytsia, sebuah kota di barat daya Kyiv, ibukota, jauh dari garis depan yang sebagian besar telah terhindar dari pemboman Rusia sebelumnya. Sementara itu Presiden Ukraina mengklaim bahwa senjata yang dipasok oleh Barat mulai berdampak pada perang dengan mempengaruhi potensi ofensif Moskow.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini