Bacaan: Amsal 16:6
“Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.”
Menahan Ego Menciptakan Damai
Suatu ketika seorang pejabat mendatangi sebuah rumah besar. Di sana tinggal keluarga besar yang cukup terpandang. Sayangnya mereka juga terkenal berperangai keras, sehingga sering terdengar percekcokan. Kadang hal sepele pun bisa menyulut kemarahan, mendatangkan pertengkaran bahkan tidak jarang berakhir dengan saling memukul.
Dari dalam rumah tiba-tiba terdengar suara, “Praaang!” gelas pecah. Mendadak terdengar suara, “Hei, matamu ditaruh di mana! Gelas diam di situ ditabrak saja.” Kemudian terdengar teriakan lain, “Siapa suruh taruh gelas sembarangan di situ. Dasar bodoh!” dan seterusnya. Satu sama lain saling menyalahkan dengan nada tinggi dan mau menang sendiri. Mendengar itu semua sang pejabat pun segera berpamitan dengan tuan rumah sebelum menyampaikan niatnya, yakni memberikan undangan Raja kepada keluarga yang terpilih karena keteladanan mereka. Sang pejabat melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi sebuah rumah besar lainnya. Setibanya di ruang tamu, terlihat seorang pemuda sedang mengepel lantai.
Saat melihat ada tamu datang, ia segera menghentikan mengepelnya dan dengan ramah menyapa si tamu. Dari arah yang berlawanan, tiba-tiba seorang pemuda yang lain melintas dengan cepat dan, “Gubraak!” disusul suara mengaduh. Dia terpeleset dan jatuh tertelentang. Si pemuda yang masih memegang tongkat pengepel menghampiri saudaranya itu sambil berseru, “Aduh maaf, Kak. Aku yang salah. Lantainya basah bikin terpeleset.
Di mana yang sakit, Kak?” Sambil meringis menahan sakit, si kakak yang terjatuh berkata, “Bukan, bukan salah mu, Dik. Aku kok yang salah. Jalan terburu-buru tidak melihat lantai masih basah. Tidak apa-apa, teruskan saja mengepelnya.” Dia pun segera bangkit berdiri untuk menyambut kedatangan tamunya.
Menyaksikan peristiwa di hari yang sama di dua keluarga yang berbeda, si tamu mengerti mengapa keluarga yang ini begitu disanjung oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka rukun, kompak dan saling menyayangi satu sama lain. Entah siapa yang salah, satu sama lain saling mendahului untuk meminta maaf. Mereka tidak berusaha mencari kesalahan yang lain atau membenarkan dirinya sendiri. Sungguh mengagumkan! Inilah keluarga yang pantas menghadap ke baginda raja untuk menerima penghargaan dari istana kerajaan.
Bukankah dalam kehidupan sehari-hari kita sering cekcok dan bertengkar hanya karena masalah sepele saja. Semua berpangkal pada keinginan memuaskan ego atau gengsi dan rasa benar sendiri. Kalau itu tidak bisa dikendalikan dengan baik, maka akan timbul dampak lanjutannya yaitu lahirnya kebencian, dendam dan penderitaan yang berkepanjangan. Jika manusia mampu meredam ego, tidak menang sendiri, berinisiatif mengakui kesalahan dan mohon maaf, maka banyak pertengkaran dan permusuhan bisa direndam bahkan dihilangkan.
Sebagai gantinya akan lahir kedamaian dan keharmonisan yang seutuhnya baik itu dalam keluarga, lingkungan kerja, lingkungan pelayanan atau bahkan dalam lingkungan masyarakat. Mengakui kesalahan sendiri membutuhkan jiwa besar dan berjiwa besar tentu butuh belajar dan berlatih di setiap kesempatan. Namun yang pasti jika kita bergaul erat dengan Roh Kudus, pada akhirnya satu persatu karakter kita yang tidak berkenan di depan Bapa kita di surga pasti sedikit demi sedikit akan terkikis. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hati seperti hati-Mu sendiri, sehingga aku mampu untuk mengampuni, mengasihi dan menerima orang lain apa adanya sebagaimana Engkau mau menerima diriku apa adanya. Amin. (Dod).
Selamat pagi dan berkiprah dihari Selasa.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 dan mendamaikan peperangan di Ukraina dn dunia serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2022.Amen.+BDGY.
Michael Utama OP