Selasa, November 5, 2024
25.9 C
Jakarta

Bacaan Injil Hari Jumat 08 Juli 2022; HARI BIASA – PEKAN BIASA XIV

Bacaan I: Hos. 14:2-10

“Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: “Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim.”

Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.

Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.

Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.”

Mazmur Tanggapan: Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17

Ref. Mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu, ya Tuhan.

  • Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  • Tetapi Engkau berkenan akan ketulusan hati, dan dalam relung-relung hati Kauajarkan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dengan hisop maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih daripada salju!
  • Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam hatiku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!
  • Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil: Yoh 16:13

Ref. Alleluya, alleluya.

Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.

Bacaan Injil: Mat. 10:16-23

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga.

Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya.

Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat.

Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”

Demikianlah Injil Tuhan

Kesulitan dalam Mewarta Injil

Menjadi orang Kristiani itu bukan hanya beriman pada Kristus, berserah diri pada Tuhan, merasakan damai, sukacita dan penuh harapan akan menerima hidup abadi. Satu bagian tak terpisahkan dari kehidupan murid Kristus ialah diutus untuk mewartakan Kabar Sukacita. Karya keselamatan Tuhan bukan hanya untuk kita sendiri. Injil harus diwartakan kepada segala bangsa.

    Tugas menyebarkan Injil ini tidak mungkin selesai dilakukan oleh Tuhan Yesus sendiri selama Ia hidup di dunia. Kuasa dan tugas itu Ia bagikan (Ia share) kepada para murid: ”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (Mat 10:7). Perutusan para murid akan meliputi jangkauan wilayah yang jauh lebih luas maupun rentang waktu yang lebih panjang daripada yang dilakukan oleh Yesus sendiri.

    Ketika mengutus para murid untuk mewartakan Injil, Tuhan Yesus tidak memotivasi mereka dengan janji manis bahwa jalannya akan serba mulus. Ia mengingatkan mereka akan risiko atau skenario terburuk yang akan mereka hadapi. “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Mat 10:16).

    ”Domba” adalah orang beriman yang mendengar dan taat mengikuti Sang Gembala. ”Serigala” adalah pihak yang menyerang para domba. “Cerdik” bukan berarti ‘licik’ untuk mencapai maksud tertentu, melainkan ‘bijak’ (prudent), berpikir mendalam, pandai membaca situasi, tahu arah dan tujuan. “Tulus seperti merpati” bukan berati lugu dan mudah dibodohi, melainkan jujur (transparan) dan tidak ada maksud jahat sedikit pun di balik kebijakan yang dilakukan.

    Tuhan mengingatkan, para murid akan diserahkan kepada pemuka agama Yahudi maupun para penguasa bangsa lain, seperti Yesus juga diserahkan pertama kepada Mahkamah Agama Yahudi, lalu kepada Pilatus. Dalam menghadapi kekuatan penindas, murid Kristus itu seperti domba, tidak memiliki pertahanan diri sama sekali. Orang Kristiani tidak menggunakan kekerasan untuk melawan.

    Tetapi mereka tidak perlu khawatir bagaimana mereka akan menjawab tuduhan yang diarahkan kepada mereka. Yesus berjanji, “Roh Bapa” akan memberikan kekuatan dan pertolongan sehingga mereka berani dan sanggup memberi kesaksian Injil di depan penguasa.

    Tuhan berpesan: ”Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.” (Ay. 23) Para murid tidak harus bertahan di satu kota sehingga mereka dipenjara atau dibunuh. Tugas utama mereka ialah mewartakan Injil kepada segala bangsa. Belakangan kita tahu, karena di Palestina dikejar-kejar, umat Tuhan justru tersebar hingga kota Roma dan seluruh wilayahnya. Itulah penyelenggaraan Ilahi.

Pewartaan Kabar Gembira di masa sekarang bukan lagi untuk menjangkau wilayah geografi yang makin luas, melainkan lebih untuk menjangkau berbagai bidang kehidupan yang sangat luas, seperti keluarga, pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, sosial, berbagai bidang profesi, dan bidang-bidang lain. Namun, sebagaimana pesan Tuhan, jalannya tidak mudah. Sebagian orang membenci orang Kristiani, bukan karena kita mewartakan dan melakukan perintah kasih, melainkan hanya karena kita adalah murid Kristus, seperti sabda Tuhan: “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.” (Ay. 22).

    Orang memusuhi kita karena komunitas dan kegiatan kita dianggap sebagai ancaman yang merintangi kepentingan mereka. Dalam menghadapi tekanan, nasihat Tuhan adalah: kita harus bijak dan tulus. Kita mesti berusaha meyakinkan semua pihak, termasuk pihak internal, bahwa tujuan orang Kristiani adalah mewujudkan kasih, keadilan dan kebaikan bagi semua orang, bukan hanya untuk kelompok kita saja.

    Pesan Bacaan Injil hari ini ialah: bila menghadapi kesulitan dalam mewartakan Injil, kita tidak perlu khawatir. Kita mengandalkan pertolongan dan kuasa Tuhan, yang berkarya melalui pewartaan kita. – Dalam doa, mari kita utarakan kesulitan apa yang sekarang kita hadapi. Tuhan menghargai usaha kita untuk mengatasi kesulitan semampu kita. Kita bersyukur atas pertolongan-Nya.

Dalam Bacaan pertama, kita belajar dari Nabi Hosea, bagaimana dalam segala kesulitan dan kegagalan ia terus berusaha mengajak umat Israel bertobat dari penyembahan dewa-dewi dan kembali pada Yahwe, Tuhan mereka yang sebenarnya. Namun Israel tetap tegar tengkuk, maka hidup keagamaan mereka menjadi dangkal; terjadi kemerosotan akhlak dan sosial; kerajaan menjadi lemah dan akhirnya ditumpas oleh raja Asiria, sebagai hukuman dari Allah.

    Ketika hukuman itu sudah tak terelakkan lagi, Hosea berusaha membangkitkan harapan: harapan yang didasarkan atas keyakinan teguh bahwa Allah mengasihi umat-Nya. Dengan harapan itu, Israel akan bertobat dengan sungguh, dan Allah akan menjawab dengan menjanjikan kasih-Nya: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.” (Hos. 14:5).

Doa

Ya Tuhan, penuhilah hatiku dengan sukacita Injil-Mu, agar aku sanggup menghadapi segala kesulitan karena menjadi utusan-Mu. Bimbinglah agar aku dapat bertindak dengan benar bila situasi tidak menentu. Amin.

Paulus Krissantono

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini