SINGKAWANG, Pena Katolik – Peletakan batu pertama pembangunan Asrama Bhineka di Kompleks Pesekolahan Katolik Nyarumkop pada 7 April 2022 oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dipersembahkan untuk anak-anak kampung. Pernyataan itu dengan terang Uskup Agustinus sampaikan dalam setiap momen pertemuan dan homilinya dimanapun ia berada.
Mulai bertugas di Keuskupan Agung Pontianak, konsentrasi Uskup Agustinus salah satunya menyoroti pendidikan di Kalimantan. Pertama-tama mengambil alih pengelolan STKIP Pamane Talino Ngabang, pembenahan sekolah-sekolah Katolik di wilayah Keuskupan Agung Pontianak hingga pembangunan dan pengadaan alat untuk pesekolahan Katolik Nyarumkop.
Prihatin dengan Nyarumkop
Dari dulu hingga Uskup Agustinus bertugas di wilayah Keukupan Agung Pontianak, ia melihat tidak ada perubahan dari bangunan, sistem dalam pendidikan, keuangan, dan penataan kompleks Persekolahan Nyarumkop.
Selain itu, Uskup Agustinus juga melihat dari zaman-nya hingga kedatangannya di Keuskupan Agung Pontianak asrama masih melantai, dapur masih gaya lama, karena kondisi itulah yang memprihatinkannya.
Semenjak kedatangan Uskup Agustinus dan menjadi Uskup Agung Pontianak, Bapa Uskup berupaya untuk merombak itu baik dari dalam maupun dari luar. Sepenggal kalimat yang paling sering Bapa Uskup lontarkan yakni tentang pendidikan untuk orang kampung jangan biasa-biasa.
Artinya, justru untuk anak kampung pendidikan dan filisitas harus dilengkapi dan harus lebih baik. Dalam Peletakan batu pertama pembangunan Asrama Bhineka Persekolahan Katolik Nyarumkop pada 7 April 2022, Uskup Agustinus mengungkapkan bahwa pembangunan gedung ini akan dilengkapi dengan fasilitas terbaik untuk anak-anak.
“Untuk orang kampung justru harus berikan yang terbaik, karena dari situlah mereka belajar bagaimana menggunakan dan belajar hidup layaknya di kota,” kata Uskup Agustinus (7/04/2022).
Untuk orang kampung
Dalam kesempatan lain dihari yang sama, obrolan makan siang bersama para imam, suster, frater dan awam di pastoran Nyarumkop. Uskup Agus kembali menegaskan pernyataan dan fokusnya tentang pendidikan untuk anak-anak kampung.
Dalam perbincangan siang itu, Uskup Agustinus mengatakan: “Jangan hanya orang kota saja yang mendapat fasilitas lengkap, lalu orang kampung yang sederhana. Jangan! Itu keliru. Justru fasilitas untuk orang kampunglah yang harus lebih baik, itulah yang disebut dengan belajar,” tandas Uskup Agustinus saat makan siang.
Ibadat peletakan batu pertama pagi itu, dihadiri oleh sejumlah imam Kapusin, Jesuit, Diosesan, bruder, suster dan awam. Dilapangan yang telah dibersihkan itu, tampak sekitar 20-an orang yang turut medoakan peletakan batu pertama pembangunan Asrama Bhineka.
Samuel – Pena Katolik