MEMPAWAH, Pena Katolik – Bertempat di Rumah Retret St. Johanes Paulus II Anjongan pada Kamis 28 April 2022 bersama 40-an peserta dari personel Kepolisian Resor Mempawah dan keluarga berlangsung secara hikmat. Acara Paskah bersama dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus didampingi Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Pontianak, RD. Rupinus Kehi.
Dalam homilinya Uskup Agustinus menekankan semangat dan kebahagiaan dari sebuah penderitaan. Sejumlah personel kepolisian Resor Mempawah diingatkan Uskup Agustinus untuk tegar dalam mengemban tugas negara. Uskup Agustinus juga melihat bahwasanya menjadi personel kepolisian tidak semudah yang terlihat oleh mata.
Tengah kotbahnya, Uskup Agustinus mengingatkan bahwa penderitaan adalah representasi kedaulatan Allah. Kedaulatan Allah adalah ajaran Alkitab bahwa segala sesuatu berada di bawah kekuasaan dan kendali Tuhan, dan tidak ada yang terjadi tanpa arah atau izin-Nya.
Uskup Agustinus menekankan bahwa Tuhan bekerja bukan hanya beberapa banyak hal tetapi segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya termasuklah penderitaan.
Seperti apa pun penyebab penderitaan menimbulkan rasa sakit fisik dan emosional pada manusia, semua itu tidak akan pernah melebihi kadaulatan Allah.
Bagi Uskup Agustinus, tugas kepolisian justru hadir hingga bekerja ditengah masyarakat menjadi tonggak (benteng) paling depan untuk membereskan persoalan masyarakat.
“Kadang-kadang mereka berkorban untuk meninggalkan anak dan istri dirumah demi tugas. Bagi Uskup Agustinus, itulah bagian dari penderitaan. Penderitaan justru harus menjadikan kita lebih dekat dengan Allah,” kata Uskup Agustinus.
Paskah: Perayaan Besar Katolik
Perayaan Paskah bersama pagi itu, dimulai persis pukul 11. 00 WIB, disana semua personel Kepolisian nasrani yang bertugas dalam wilayah Kabupaten Mempawah dikumpulkan dalam satu payung yakni puncak perayaan ekaristi secara Katolik.
Perayaan Paskah bersama itu dihadiri oleh Polsek Jungkat, Polsek Pinyuh, Polsek Anjongan, Polsek Toho, dan Polsek Mempawah Hilir bersama jajaran masing-masing. Hadir pula Wakapolres Mempawah KOMPOL Anton Satriadi, SIK. MH bersama jajarannya.
Uskup Agustinus juga menjelaskan sebenarnya puncak perayaan tertinggi di Katolik adalah perayaan Paskah. Karena dalam peristiwa Paskah itu sangat jelas dijelaskan tentang terminologi tentang ‘Credo’ – doa “Aku Percaya”.
Dengan ‘perangai’ dan ‘riak’ canda Uskup Agustinus, beliau mengatakan kalau Yesus yang mati tidak bangkit, rugi kami jadi pastor. Karena ada kebangkitan badan dan hidup kekal itulah, inti dari iman Katolik.
“Dulu waktu bujang, aku ini ganteng dan cewek-cewek juga banyak yang naksir,” tutur jenaka Uskup Agustinus.
Jamuan Bapa Uskup
Hal yang menarik dari perayaan Paskah bersama siang itu, AIPDA Aloysius, SH merupakan seorang Protestan yang telah bertugas selama 14 tahun (2008 – 2022) di Polsek Jungkat – mengaku terharu dengan jamuan Uskup Agustinus.
Selama ini, dan untuk pertama kalinya Aloysius bertemu dengan Bapa Uskup dengan lembut melayani mereka secara langsung di Rumah Retret Anjongan.
Lebih-lebih menurutnya, Uskup Agustinus adalah sosok yang ramah, hangat bahkan untuk pertama kalinya serasa orang tua baginya. Apalagi dengan suasana Anjongan yang tenang seolah mencerminkan keheningan yang seolah menghantarnya masuk dalam kedamaian batin. Ya, begitulah pengakuan dari AIPDA Aloysius, SH saat diwawancarai. Selaras dengan apa yang dialami oleh IPTU Roberd Suryanto, S.Pd.K – selaku Kapolsek Anjongan.
Sebagai Kapolsek Anjongan, IPTU Roberd Suryanto yang juga seorang Protestan bersyukur dengan diadakannya kegiatan Paskah bersama Uskup Agung Pontianak. Bagi IPTU Roberd selama tiga tahun bertugas di Anjongan, IPTU Roberd mengaku selama ini merasa terbantu dengan kehadiran sosok Uskup Agustinus. Baginya Uskup Agustinus adalah orangtua selain pandai dan ‘lihai’ dalam trik komunikasi dari hati ke hati, Bapa Uskup juga terbuka dan asik diajak untuk berdiskusi.
“Selama 3 tahun bertugas di Polsek Anjongan saya merasa sangat terbantu dengan sosok Uskup Agustinus. Beliau adalah orang tua kami, beliau pengayom yang bijaksana,” tutur IPTU Roberd.
Dalam kesempatan yang sama pula, sebagai Wakapolres Mempawah KOMPOL Anton Satriadi, SIK. MH mengucap syukur kali ini dapat terlaksananya Paskah bersama. Ia berharap kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan dan ditingkatkan. Menurutnya selain untuk refleksi diri, ini juga menjadi momen saling sapa antar saudara seiman, saling menguatkan dan saling mendoakan. Usai misa perayaan Paskah bersama, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan santap siang bersama di aula tempat makan Rumah Retret St. Johanes Paulus II Anjongan.
Samuel – Pena Katolik