Sabtu, Desember 28, 2024
31.3 C
Jakarta

Bacaan Liturgi dan Renungan Harian Katolik Kamis 21 April 2022; Kamis dalam Oktaf Paskah

Bacaan Pertama: Kis 3:11-26

Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.

PETRUS dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.

Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?

Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan.

Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.

Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.

Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.

Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.

Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.

Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 8:2a.5.6-7.8-9

Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.

  • Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
  • Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
  • Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil: Mzm 118:24

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil: Luk 24:35-48

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

DUA murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu.

Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”

Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?”

Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.”

Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

RENUNGAN Harian Katolik Hari ini Kamis 21 April 2022, Dapat kita bayangkan perasaan para murid yang para kecewa, cemas, binggung, sedih, dan takut. Sosok guru yang mereka agungkan wafat dengan mengenaskan di kayu salib. Segala harapan mendadak musnah dan merekapun berniat kembali ke lingkungan mereka masing-masing.

Keragu-raguan para murid akan kebangkitan Kristus, menunjukkan bahwa mereka tidak percaya pada isi Kitab Suci dan akan semua perkataan Yesus sebelum peristiwa penyaliban itu.

Namun, keraguan para murid itu memberikan kepastian yang kuat bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit. Kisah penampakan Yesus kepada para murid, yang juga selalu terulang-ulang adalah perjamuan makan. Dalam perjalanan dua murid ke Emaus, mula-mula mereka tidak mengenali Yesus yang sedang berbicara dengan mereka.

Dalam sekejab, duka dan keraguan para murid itu berubah menjadi sukacita besar, hati mereka pun berkobar, setelah Yesus bertemu dengan mereka. Pada mulanya mereka ragu, karena Yesus Gurunya dikira hantu. Dalam hati mereka masih tersimpan harapan yang dalam bahwa Guru-nya adalah sosok Mesias yang akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Romawi. Namun apa yang mereka pikirkan sama sekali salah. Mesias di sini adalah pemimpin rohani yang akan membebaskan manusia dari dosa manusia.

Yesus memperlihatkan luka-luka-Nya, dan Diri-Nya bukan hantu sebagaimana mereka bayangkan. Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya dengan bekas-bekas penyaliban, bahkan mengundang mereka untuk meraba-Nya. Apa yang Yesus perlihatkan adalah agar mereka berani menjadi saksi dari semuanya.

“Kamu akan menjadi saksi dari semua ini”. Setelah mendengar pernyataan ini kita merasa disadarkan kembali bahwa sebagai orang katolik, kita memiliki tugas yang tidak mudah yaitu menjadi saksi ditengah-tengah masyarakat.

Demikianlah Injil Tuhan

Menyerahkan Kesusahan Kepada Tuhan

Disertai tangisan kecil, seseorang berkata, “Kapan ya saya bebas dari masalah? Belum selesai masalah yang ini, sudah datang masalah yang lain.” Sangat manusiawi kalau seseorang berkata seperti itu. Mungkin dia sudah sangat bosan dengan serangan masalah yang bertubi-tubi. Mungkin juga dia sudah merasa tidak sanggup lagi mengatasi masalahnya. Selama manusia hidup, dia pasti akan menghadapi masalah. Oleh sebab itu pemazmur selalu mendorong supaya umat Tuhan hidup dekat dengan Tuhan.  Salah satu yang dikatakan pemazmur tentang hal ini adalah, “Serahkanlah khawatirmu kepada Tuhan, maka ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkannya orang benar itu goyah.”

   Yang dimaksud dengan kekhawatiran di sini bukan sekadar perasaan cemas dan gelisah, tetapi suatu kesusahan. Kesusahan bisa disebabkan karena tekanan dari pihak musuh atau bisa juga disebabkan karena masalah jasmani lainnya. Kesusahan bisa datang setiap waktu, tidak peduli apakah seseorang siap atau tidak. Kesusahan bisa menyerang siapa saja. Pemazmur sangat paham tentang apa itu kesusahan, sebab dia sering mengalaminya. Menariknya, sebanyak kesusahan yang dialami, sebanyak itu pula dia menyerahkannya kepada Tuhan. Dia tahu bahwa Tuhan juga akan memelihara umat-Nya. Dia yakin bahwa Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya terus berada di dalam kebimbangan.

   Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan bukanlah tindakan seenaknya. Juga bukan tindakan yang memposisikan Tuhan sebagai pembantu. Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan adalah tindakan yang menunjukkan kesadaran bahwa seseorang tidak sanggup untuk mengatasi kesusahannya tersebut. Juga menunjukkan sebuah harapan seseorang bahwa Tuhan akan menolongnya. Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan adalah wujud ketergantungan seseorang kepada Tuhan, bukan kepada kekuatannya sendiri.

   Mungkin saat ini kita sedang mengalami kesusahan. Mungkin karena ditinggal oleh orang yang terdekat dengan kita. Mungkin dijauhi oleh teman-teman kita. Mungkin juga karena masalah ekonomi dan keuangan. Mungkin masalah pekerjaan atau mungkin ada yang memusuhi dan menekan kita. Apapun yang membuat kita susah, Tuhan sanggup mengatasinya. Yang terpenting di sini adalah janganlah kesusahan itu kita pegang kuat-kuat. Jangan kita rasakan sendiri. Mari, serahkan kesusahan itu kepada Tuhan. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menangkap semua kesusahan kita. Hati Tuhan rindu memelihara kita dan membuat kita tetap teguh dalam menjalani kehidupan yang sulit ini. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, di dalam iman dan pengharapan, aku menyerahkan segala kesusahanku kepada-Mu. Aku yakin Engkau akan menolongku. Amin. (Dod).

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini