Home BERITA TERKINI Uskup Agung Bologna dan Mantan PM Italia Berbuka Puasa Bersama Politisi Muslim

Uskup Agung Bologna dan Mantan PM Italia Berbuka Puasa Bersama Politisi Muslim

0
Uskup Agung Bologna Matteo Zuppi dan Romano Prodi mantan Presiden Komisi Eropa dan mantan Perdana Menteri Italia bersama komunitas Muslim berpose bersama jelang buka puasa bersama di Bologna. IST

BOLOGNA, Pena Katolik – Uskup Agung Bologna, Mgr. Matteo Zuppi dan mantan Perdana Menteri Italia, Romano Prodi menghadiri buka puasa bersama politisi Muslim. Hadir juga dalam buka puasa ini adalah mantan Presiden Komisi Eropa. Juga hadir Walikota Matteo Lepore, Rektor Universitas Bologna Giovanni Molari dan Stefano Bonaccini, gubernur wilayah Emilia Romagna.

Mereka diundang oleh Yassine Lafram, presiden Persatuan Komunitas dan Organisasi Islam di Italia. Acara tersebut berlangsung di Assalam Islamic Center yang baru di lingkungan Corticella yang populer di Bologna. Di antara makanan yang disajikan di taman adalah makanan khas Maroko, Aljazair, dan Pakistan.

Di pintu masuk, sebuah buku besar dengan kata “selamat datang” dalam bahasa Arab dan Italia dipajang. Siapapun bisa meninggalkan pikiran, harapan atau doa. Zuppi mengatakan Ramadhan, seperti Prapaskah bagi orang Kristen, adalah berlatih mendisiplinkan diri secara hebat. Sehingga, katanya, akan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak berguna dengan menghargai hal-hal yang benar-benar dibutuhkan.

Dia menambahkan ini menjadi langkah pertama menuju perdamaian yang benar-benar seperti itu. Tetapi, jika belajar untuk meninggalkan segala sesuatu yang memisahkan diri untuk menghargai apa yang benar-benar menyatukan semuanya.

Prodi menggambarkan acara itu sebagai pertunjukan perdamaian yang indah, terutama di masa sulit ini. Dia menambahkan semuanya membutuhkan tanda-tanda perdamaian seperti yang dialami di sini dan sekarang bersama-sama.

Dia menegaskan tidak diperlukan debat atau demonstrasi besar karena tidak ada yang lebih efisien untuk kerjasama. Bahkan, lebih baik membangun persahabatan daripada duduk di meja dan berbicara bersama seperti yang dilakukan disini.

Lafram mengatakan acara itu adalah “momen berbagi dan merayakan dengan teman-teman kami dan dengan komunitas.

“Tidak dapat dihindari, pikiran kita hari ini tertuju pada orang-orang yang berperang, dirampas kebebasannya dan di bawah bom,” ujarnya.

“Kami benar-benar membutuhkan perdamaian, dan momen persaudaraan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana kebersamaan adalah jawaban nyata atas konflik yang membawa begitu banyak penderitaan,” ujarnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version