Jumat, November 15, 2024
26.5 C
Jakarta

Kardinal Suharyo: Memiliki Rasa Cinta Tanah Air dan Jadilah Umat Gereja yang Peduli

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menerima peserta Lemhanas PPRA 63 dan 64 di Wisma Keuskupan. Dok. HIDUP

Jakarta, Pena Katolik – Peserta Lemhannas PPRA 63 dan 64 tahun 2022 berjumpa dengan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo di Keuskupan Agung Jakarta, 28 Maret 2022. Sebanyak tujuh perwakilan umat Katolik ini terdiri dari perwakilan berasal TNI , ASN, dan non-ASN, organisasi kemasyarakatan dan agama yaitu ISKA, Alumnika UI, Asosiasi Kepala Daerah se-Asia Pacific, Kementerian Luar Negeri dan seorang pastor dari Medan.

Selama ini, Lemhannas dikenal sebagai lembaga pendidikan kepemimpinan berkelas dunia. Lewat lembaga ini diharapkan dapat menghasilkan calon-calon pemimpin naional yang berkarakter policy maker yakni memiliki pengetahuan, pengalaman sekaligus instink yang kuat.

Dalam perjumpaan itu, Kardinal Suharyo menitipkan dua hal pokok. Mereka yang belajar di Lemhanas hendaknya memiliki rasa cinta tanah air dan menjadi umat Gereja yang peduli.

“Pada 2019 saya membaca sebuah artikel di mana dalam sebuah penelitian terhadap 146 negara dan Indonesia menjadi nomor satu dalam kategori kerelaan memberi. Penelitian lain pada 167 negara tentang modal sosial, Indonesia urutan nomor 6,” jelasnya.

Hasil dari penelitian itu tentulah menggembirakan, namun ditekakankan oleh Kardinal agar janganlah kita sekadar bangga tetapi menjadi termotivasi sebagai umat Katolik yang memiliki watak seperti itu.

Kardinal mengingatkan kembali bacaan Injil pada hari Minggu, 27/3/2022 tentang kembalinya si anak hilang dan disambut penuh kasih oleh bapaknya. Kardinal menghubungkan hal ini dengan bagaimana Paus menghadapi orang-orang yang menyerang pandangannya tentang LGBT.

Di sini Paus, kata Kardinal, menjawab, ‘Siapakah saya ini dapat menghakimi mereka?’

Kardinal Suharyo mengingatkan, kerendahan hati ini yang harus ditiru. Setiap orang adalah setara di mata Allah dan gereja Katolik mengakui hal tersebut. Kardinal juga melanjutkan, Gereja sebagai kebaikan bersama selaras dengan sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga umat diharapkan secara bersama memiliki keinginan dan mampu mengutamakan kepentingan bersama.

“Ada banyak awam, pengusaha dan organisasi sosial yang menolong dengan cara mereka masing-masing. Makna berbela rasa sangat tampak. Terkait dengan pandemi misalnya, Menko Kesra menyatakan bahwa 80% dana yang dikeluarkan untuk vaksin adalah dari para donatur. Kita ingat gereja juga mengambil bagian dalam pemberian vaksin, seperti yang dilakukan oleh Alumni Ursula,” ujar Kardinal. Kardinal berharp, para peserta Lemhannas dapat kelak menjadi pemimpin-pemimpin nasional yang peduli dan berbela rasa.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini