Kamis, Desember 19, 2024
26.4 C
Jakarta

Romo Agustinus Adeodatus Wiyono OMI Memberkati Bakal Ibu Kota Baru

Romo Agustinus Adeodatus Wiyono OMI dan Presiden Jokowi. IST

PENAJAM, Pena Katolik – Romo Agustinus Adeodatus Wiyono OMI termasuk di antara kelompok yang mewakili tokoh agama dan aliran kepercayaan ambil bagian dalam upacara simbolis doa bagi pembangunan Nusantara. Lokasi ini merupakan bakal ibu kota baru Indonesia yang akan dibangun di Titik Nol Kilometer (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, 14 Maret 2022.

Para gubernur dari 34 provinsi secara bergiliran menambahkan tanah dan air ke dalam wadah berlapis emas sebagai bagian dari upacara ini. Presiden Jokowi mengatakan ini melambangkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, militer Indonesia, polisi Indonesia, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan kota.

Kegiatan di bakal IKN salah satunya adalah doa antar tokoh agama. Pada sesi ini, ada 13 pemimpin agama, termasuk Romo Wiyono sebagai Kepala Paroki St. Maria Fatima Penajam Paser Utara. “Saya berdoa untuk semua pemimpin nasional dan agar proyek berjalan lancar,” katanya.

Romo Wiyono mengatakan, pemerintah harus berpikir panjang dan keras terkait pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayahnya.

“Mereka pasti sudah memikirkannya dengan matang. Para pemuka agama mengetahui semua itu karena mereka terlibat dalam diskusi. Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya mendukung proyek tersebut atau tidak, itulah yang harus saya lakukan sebagai seorang Katolik. Katolik adalah bagian dari bangsa ini. Sudah saatnya kita bekerja sama dengan pemerintah dalam proyek ini.”

Masyarakat tidak diabaikan

Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara dengan para pemimpin agama di tempat yang dikenal sebagai Titik Nol Kilometer, pusat ibu kota baru yang disebut Nusantara di provinsi Kalimantan Timur. (UCA News)

Pemindahan ibu kota telah memicu kontroversi, dengan beberapa orang mengatakan kehidupan banyak orang, baik penduduk lokal maupun mereka yang terpaksa pindah, akan mengalami kekacauan. Dalam pembicaraan dengan Presiden Jokowi, para pemimpin adat dan agama mendesak presiden untuk memastikan kebutuhan masyarakat tidak diabaikan selama relokasi.

“Kami berharap pemerintah tidak hanya fokus pada infrastruktur dan fasilitas. Kami ingin perhatian juga diberikan pada pembangunan masyarakat,” kata Helena, Ketua Dewan Suku Dayak.

Dia mengatakan langkah tersebut memberikan peluang bagi pemerintah untuk lebih membantu pengembangan masyarakat di wilayah Kalimantan dengan menyediakan fasilitas pelatihan dan universitas sehingga masyarakat setempat dapat memainkan peran kunci tanpa harus bergantung pada mendatangkan puluhan ribu orang luar, katanya. dikatakan.

Nusantara akan berlokasi di atas lahan seluas 256.000 hektar di kawasan yang membentang di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang bertetangga dengannya. Diperkirakan akan menelan biaya 466 triliun rupiah (sekitar 32,7 miliar dolar AS).

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini