Minggu, November 17, 2024
30.1 C
Jakarta

Paus Berdialog dengan Patriark Gereja Otrodoks Rusia: Gereja Menggunakan Bahasa Yesus, bukan Bahasa Politik

Pertemuan video antara Paus Fransiskus dan Patriak Gereja Ortodoks Rusia. IST

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengadakan panggilan video dengan Patriark Ortodoks Rusia Kirill untuk membahas perang di Ukraina. Ia meminta para pemimpin Gereja untuk menggunakan bahasa Yesus, bukan bahasa politik. Percakapan ini terjadi pada Selasa sore, 15 Maret 2021.

Kardinal Kurt Koch, Presiden Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristen juga menghadiri pertemuan tersebut. Percakapan mereka terfokus pada perang di Ukraina dan pada peran orang Kristen dan pendeta mereka dalam melakukan segalanya untuk memastikan bahwa perdamaian akan menang.

Paus Fransiskus berterima kasih kepada Patriark atas pertemuan itu, yang dimotivasi oleh keinginan untuk menunjukkan, sebagai gembala umat mereka, jalan menuju perdamaian, berdoa untuk karunia perdamaian dan untuk gencatan senjata.

Paus mengatakan, sesuai dengan Patriark, bahwa Gereja tidak boleh menggunakan bahasa politik, tetapi bahasa Yesus. Paus Fransiskus menambahkan bahwa mereka adalah gembala dari Umat Suci yang sama yang percaya kepada Tuhan, pada Tritunggal Mahakudus, pada Bunda Allah yang Kudus: itulah sebabnya semua harus bersatu dalam upaya membantu perdamaian, membantu mereka yang menderita, untuk mencari jalan damai, dan menghentikan api perang.

Paus dan Patriark menekankan pentingnya proses negosiasi yang sedang berlangsung, karena, menurut Paus, yang membayar harga perang adalah rakyat; tentara Rusia dan rakyat jelata yang dibom dan mati.

Kewajiban untuk membantu

Setiap orang memiliki kewajiban untuk dekat dan membantu semua orang yang menderita akibat perang. Paus Fransiskus dan Patriark Kirill sepakat bahwa Gereja dipanggil untuk berkontribusi memperkuat perdamaian dan keadilan.

“Ada suatu masa, bahkan di Gereja kita, ketika orang berbicara tentang perang suci atau perang yang adil. Hari ini kita tidak dapat berbicara dengan cara ini. Kesadaran Kristiani akan pentingnya perdamaian telah berkembang.”

Kenangan Pertemuan

Paus dan Patriark bertemu langsung di Kuba pada 2016, menandatangani pernyataan bersama yang meratapi konflik di Ukraina timur.

“Kami menyesalkan permusuhan di Ukraina yang telah menyebabkan banyak korban, menimbulkan luka yang tak terhitung banyaknya pada penduduk yang damai dan melemparkan masyarakat ke dalam krisis ekonomi dan kemanusiaan yang mendalam,” tulis keduanya.

“Kami mengajak semua pihak yang terlibat konflik untuk berhati-hati, solidaritas sosial dan aksi yang bertujuan membangun perdamaian. Kami mengundang Gereja-Gereja kami di Ukraina untuk bekerja menuju keharmonisan sosial, untuk menahan diri dari mengambil bagian dalam konfrontasi, dan untuk tidak mendukung perkembangan konflik lebih lanjut.”

Pernyataan bersama 2016 selanjutnya menyerukan kepada orang-orang Kristen untuk berdoa bagi diakhirinya perang.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini