Sabtu, November 16, 2024
26.5 C
Jakarta

Paus Fransiskus: Atas nama Tuhan, hentikan pembantaian ini

Seorang wanita berdiri di samping reruntuhan sebuah rumah sakit di salah satu kota di Ukraina.

JAKARTA, Pena Katolik – Mengingat para korban di Ukraina, Paus Fransiskus membuat seruan tulus lainnya untuk gencatan senjata di negara yang dilanda perang itu. Pernyataan ini disampaikan Paus pada 13 Maret 2022 saat memimpin Angelus pada hari Minggu. Paus Fransiskus mengingat bahwa umat beriman baru saja berdoa kepada Perawan Maria, karena kota yang menyandang namanya “Mariupol” telah “menjadi kota para martir dalam perang mengerikan yang melanda Ukraina.”

Kengerian atas kebiadaban pembunuhan anak-anak dan orang tak berdosa dari warga sipil yang tidak bersenjata diungkapkan Paus Fransiskus. Perbuatan yang menyerukan agresi orang-orang bersenjata tidak dapat diterima sebelum kota menjadi kuburan.

Sebagaimana bahwa Agresi Militer merupakan tindakan perusakan atau penyerangan suatu wilayah atau tempat yang biasanya bertujuan untuk merebut kedaulatan atau Kesejahteraan sebuah Negara.

“Dengan rasa sakit di hati saya, saya menggabungkan suara saya dengan suara rakyat biasa, yang memohon diakhirinya perang,” kata Paus.

“Atas nama Tuhan, biarkan tangisan mereka yang menderita didengar dan biarkan pengeboman dan serangan berhenti! Biarkan ada fokus yang nyata dan tegas pada negosiasi, dan biarkan koridor kemanusiaan menjadi efektif dan aman. Atas nama Tuhan, saya meminta Anda: hentikan pembantaian ini!”

Kristus Hadir dalam mereka

Paus meminta banyak orang yang telah melarikan diri dari Ukraina untuk disambut, dengan mengatakan “Kristus hadir” di dalam mereka. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas jaringan solidaritas yang besar yang telah muncul sebagai tanggapan atas jutaan orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina.

Paus meminta agar semua keuskupan dan komunitas agama meningkatkan upaya mereka dalam berdoa untuk perdamaian.

“Tuhan hanyalah Tuhan kedamaian. Dia bukan dewa perang, dan mereka yang mendukung kekerasan mencemarkan nama-Nya.”

Sebagai penutup, Paus Fransiskus mengundang semua orang yang hadir di Lapangan Santo Petrus untuk berdoa dalam keheningan bagi mereka yang menderita dan agar Tuhan mengubah hati menjadi tekad yang teguh untuk perdamaian.

Samuel – Pena Katolik

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini