JAKARTA, Pena Katolik – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan keinginannya mengundang pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus. Undangan ini akan sangat bermakna guna melihat indahnya keberagaman masyarakat Indonesia. Yaqut akan menjadwalkan kedatangan Paus Fransiskus setelah Indonesia kembali normal.
“Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia. Sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” kata Menag Yaqut saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa 8 maret 2022.
Di hadapan pemimpin perwakilan umat Katolik se-Indonesia, Yaqut mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dirjen Katolik Kemenag. Selanjutnya akan dicari kemungkinan tanggal untuk mengundang Paus ke ke Indonesia.
“Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia. Saya minta Pak Plt Dirjen Katolik menjajaki rencana mengundang beliau,” kata Menag.
Pada tahun 2019, Yaqut bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Ia mengapresiasi keterbukaan Paus Fransiskus dalam menerima perbedaan.
“Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan beliau (Paus Fransiskus) mengaku sangat mencintai Indonesia,” ujar Menag.
Rencana untuk mengundang Paus ke Indonesia sempat berjalanpada 2019. Di tahun itu bahkan sudah ada rencana Paus akan datang pada bulan September 2020. Rencana ini batal mengingat adanya pandemic Covid-19. Kini saat pandemic mereda, rencana ini kembali dimunculkan.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Rencana Yaqut ini kemudian disusul dukungan dari beberapa pihak. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi keinginan Menteri Agama (Menag ) Yaqut Cholil Qoumas untuk mengundang pimpiman tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurutnya, apa yang dilakukan Menag bukan sesuatu yang salah karena di Indonesia tidak hanya untuk umat agama tertentu.
“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Menteri Agama tidak salah ya, karena negara kita ini bukan hanya (untuk) agama tertentu,” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (10/3/2022).
Yaqut Cholil Qoumas berkeinginan mengundang pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat keberagaman yang ada di Indonesia. Selain itu, Menag juga ingin mengundang Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb.
Sementara itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga menyambut baika rencana Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan mendatangkan dua tokoh agama dunia, yaitu Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pimpinan Gereja Katolik di Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Menurut Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo undangan dalam rangka koordinasi dan konsolidasi itu sebagai upaya memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan sejati dan perdamaian dunia.
“Saya kira baik sekali ya, karena akan membawa dampak bagi dunia khusus Indonesia dan menjadi role model bagi dunia dalam mempromosikan persaudaran sejati,” ujarnya Rabu, (9/03).
Romo Benny meyakini kunjungan kedua tokoh dunia itu bisa memperkokoh pentingnya Ideologi Pancasila dalam mempromosikan tata dunia baru yang berkeadilan.
“Karena kenapa, Ideologi Pancasila menjadi solusi terhadap perdamaian dunia dan tercipta tata peradaban yang orientasi nilai kemanusian yang universal”, terangnya.