Home BERITA TERKINI Menjadi Ketua RT, Sr Asia Mengakui Sebagai Wujud Spiritualitas Ursulin dan Meneruskan...

Menjadi Ketua RT, Sr Asia Mengakui Sebagai Wujud Spiritualitas Ursulin dan Meneruskan Tugas Seniornya

0
Sr Theresia Asia Lori OSU (masker putih) bersama petugas RT 03 dan pengurus RW 06. IST

CIAMIS, Pena Katolik – Seorang biarawati St Ursula (OSU), Sr. Theresia Asia Lori OSU dipilih menjadi ketua RT 03 dari RW 06, kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung. Biarawati Ursulin yang biasa dipanggil Sr. Asia ini siap mengembang tugas sebagai seorang Ketua RT. Sr. Asia dilantik sebagai ketua RT 03 bersama dengan ketua RT 01, 02, 04 dan 05 dalam wilayah RW 06, pada hari Sabtu, tanggal 5 Februari 2022.

Kisah Sr Asia yang menjadi ketua RT ini sontak menjadi berita viral di Indonesia. Di banyak tempat, sebutan ibu atau bapak RT telah menjadi sesuatu yang lumrah. Dengan terpilihnya Sr. Asia, maka ia akan menyandang sebutan Suster RT.

Suster Asia yang sehari-hari bertugas sebagai Koordinator Pastoral Sekolah Kampus Santa Angela Bandung ini, merelakan diri menjadi Ketua RT. Pelayanan ini diakui Sr. Asia sebagai cara untuk dapat semakin melayani masyarakat.

Suster Asia mengatakan, ia hanya meneruskan tugas para suster sebelumnya di RT 03. Sebelumnya, Sr Etty Neu, OSU juga menjadi yang Ketua RT 03. Saat ini, setelah Sr. Etty pindah tugas ke Jakarta, tugas ini diserahkan kepada Sr. Lestari, OSU, ketika Sr. Lestari juga pindah ke Atambua, Nusa Tenggara Timur pada Juli 2021 ia lalu digantikan Suster Bernardine, OSU yang sudah sepuh.

Hampir setahun Sr. Bernardine menjalani pelayanan sebagai ketua RT, Sr Asia lalu menawarkan diri untuk menggantikannya, mengingat usia Sr. Bernardine yang sudah lanjut.

“Begitulah, maka saya tawarkan diri untuk urusan administrasi dan menemani beliau bila ada pertemuan atau kegiatan RW atau kelurahan Keluarahan dan pimpinan komunitas kami setuju,” papar Suster Asia, Minggu 6 Februari 2022.

Sr Theresia Asia Lori OSU saat dilantik menjadi ketua RT 3. IST

Suster Asia sebenarnya saat ini masih ber-KTP Jakarta. Namun setelah silaturahmi kepada Ketua RW 06, Pak RW menyampaikan bahwa sebaiknya Sr. Asia saja yang menggantikan Sr. Bernardin, agar urusan RT. Dalam perjumpaan itu, Pak RW menyampaikan bahwa tidak menjadi masalah meskipun KTP Sr. Asia masih KTP Jakarta. Hal ini tidak menghalangi tugas sebagai ketua RT.

 “Sebulan kemudian, Bapak RW mengusulkan supaya saya saja yang menjadi Ketua RT 03 agar lebih mudah untuk urusan-urusan, walau saya ber-KTP DKI Jakarta. Kata Pak RW tidak jadi masalah.”

Atas usul ketua RW ini, Sr. Asia lalu menyampaikannya kepada pimpinan komunitas, bahwa ia diminta oleh Ketua RW menjadi Ketua RT O3. Gayung bersambut, pimpinan komunitas menyetujui permohonan ini. Untuk diketahui, warga RT O3 itu banyak yang tinggal di biara Ursulin. Warga RT ini  tak lain adalah para suster dan sejumlah asisten rumah tangga biara tersebut.

“Pimpinan kami setuju. Maka saya pun bersedia. Kemarin kami dilantik Pak Lurah. Begitu ceritanya,” ujar Suster Asia sambil terkekeh.

Sr. Asia menyadari, menjadi Ketua RT adalah suatu karya pelayanan yang selaras dengan spiritualitas Ordo Ursulin. Soli Deo Gloria ‘Hanya Demi Kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan jiwa-jiwa’. Iniah yang menjadi semangat dalam pelayanan tanpa sekat.

“Spiritualitas kami adalah semangat pelayanan kasih bagi semua orang, tanpa sekat: ‘Semuanya demi kemuliaan Tuhan, Soli Deo Gloria” kata Sr Asia.

Sr. Asia lahir di Nangaroro, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sudah lama ia tinggal di Babakan Ciamis, meski ia masih ber-KTP Jakarta sejak 2 Agustus 2021.  Sr. Asia menceritakan pengalamannya lama berkarya di Timor Leste dan Jakarta. Dalam keseharian, Sr. Asia mengalami pengalaman hidup berjumpa dengan sesame lintas agama. Termasuk saat ia menjalani masa program ex-change atau pertukaran biara Ursulin selama setahun di Brasil.

“Kami sangat menghargai satu sama lain. Kami hidup dalam kasih persaudaraan, penuh toleransi,” tutur Sr Asia lagi.

Sr. Asia menjalani tugas sebagai ketua RT ini sebagai bagian dari tanggung jawab sebagai warga negara. “Waktu itu, sy  diminta oleh KBRI  untuk menjadi penghubung WNI di wilayah Distrik Baucau. Kerjaku waktu adalah keliling ke kampung-kampung mendata warga negara Indonesia yang ada di sana,” jelasnya.

Warga Biara Ursulin

Bila kita simak lebih dalam tugas seorang ketua RT, maka di sana akan kita temukan bahwa tugas seorang ketua RT adalah juga suatu tugas pelayanan. Suatu pelayanan yang tidak terbatas pada umat Katolik sebagaimana yang biasa dilakukan seorang biarawan/biarawati.

Tugas RT diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 2018. Pada pasal 7 menyebutkan bahwa tugas seorang RT adalah membantu Kepala Desa/Lurah dalam bidang pemerintahan, menyediakan data kependudukan dan perizinan, melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Desa / Lurah, membatu kepala desa untuk melaksanakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga, membatu kepala desa dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial dan pengembagnan generasi muda, membatu kepala desa dalam peningkatan pelayanan Kesehatan masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa dengan dengan swadaya gotong-royong.

Setelah dilantik, Sr. Asia akan mengemban tugas sebagai “abdi” negar. Tanggung jawab yang kiranya juga selaras dengan spiritualitas St Ursula. Menjadi bagian dari masyarakat adalah juga bagian dari tugas perutusan Gereja ke tengah masyarakat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version