27.3 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Paus Fransiskus kepada Para Imam: Berusaha untuk menghapus semua bentuk ketidaksetaraan

BERITA LAIN

More
    Paus Fransiskus saat beraudiensi dengan beberapa komunitas para imam di Vatikan. Vatican News

    VATIKAN, Pena Katolik – Pada kesempatan peringatan seratus tahun pemilihan Paus Pius XI untuk Takhta Petrus, Paus Fransiskus bertemu pada hari Senin dengan Komunitas Seminari Kepausan Lombard, Komunitas Santo Ambrosius, dan Komunitas Charles di Urbe. Dalam pidatonya Paus menjelaskan refleksinya yang terinspirasi dari sosok Paus Pius XI.

    Dia mencatat bahwa Penerus Petrus itu telah bergabung dalam seminari ini, yang terletak hanya sepelemparan batu dari Basilika St. Maria Magigore Roma. Paus Pius XI telah menjadi salah satu murid pertamanya.

    Segera setelah dia terpilih seratus tahun yang lalu, kata Paus Fransiskus, Pius XI ingin berkat pertamanya (Urbi et Orbi) ditujukan kepada Kota Roma dan ke seluruh dunia.

    “Dengan isyarat ini, dia mengingatkan kita bahwa kita perlu membuka diri, memperluas cakrawala pelayanan ke dimensi dunia, menjangkau setiap anak, yang Tuhan ingin rangkul dengan cinta-Nya,” kata Paus.

    Dalam sambutannya, Paus Fransiskus berkomentar, “Jangan lupa bahwa Tuhan tidak pernah lelah mengampuni. Kamilah yang bosan meminta pengampunan.” Dia kemudian mendesak mereka yang hadir untuk tidak tetap “dibatasi dalam sakristi” dan tidak “memupuk kelompok-kelompok kecil yang tertutup.”

    Paus Fransiskus memberi tahu mereka bahwa ada dunia yang “menunggu Injil,” dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa yang dibutuhkan adalah “kesaksian kehidupan.” “Jadilah imam yang berkobar dengan keinginan untuk membawa Injil ke jalan-jalan dunia, di lingkungan dan rumah, terutama di tempat-tempat termiskin dan paling terlupakan,” katanya.

    Apa persembahan kepada Tuhan?

    Menarik inspirasi lebih lanjut dari Pius XI, Paus Fransiskus mengingat homili kepausan pertama pendahulunya, di mana ia mengundang orang-orang untuk bertanya pada diri mereka sendiri: “Apa yang dapat saya persembahkan kepada Tuhan?”

    “Apa yang bisa saya tawarkan? Adalah pertanyaan yang meminta Anda untuk membuka hati Anda terhadap ketersediaan dan layanan,” kata Paus. Paus menggarisbawahi, adalah “menjadi Gereja untuk menghayati dan menyebarkan Injil,” dan untuk memiliki “hati misionaris yang terbuka, mau.”

    Akhirnya, Paus Fransiskus kembali mengambil petunjuk dari pendahulunya, mengingat sebuah ungkapan dari ensiklik Quadragesimo anno dari Pius: “Jelas bahwa kekayaan tidak hanya terkonsentrasi di zaman kita, tetapi kekuatan besar dan kediktatoran ekonomi despotik dikonsolidasikan di tangan seorang sedikit.”

    Paus Fransiskus menggarisbawahi bahwa dalam “konteks ketidaksetaraan ini,” yang meningkat selama pandemi, para imam perlu menjadi “penenun persekutuan, pembasmi ketidaksetaraan,” serta kompeten dan berani “dalam mengangkat kata-kata kenabian atas nama yang tak bersuara.”

    Paus juga mengundang para imam untuk membantu membangun Gereja “yang lebih setia pada semangat Injil, lebih bebas, lebih bersaudara dan bersukacita dalam memberikan kesaksian tentang Yesus.”

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI