OSLO, Pena Katolik — Paus Fransiskus dinominasikan untuk mendapat hadiah Nobel Perdamaian 2022. Nominasi ini berdasarkan atas peran Paus dalam perdamaian dunia. Selama tahun 2021, Paus Fransiskus tak henti menyampaikan perdamaian untuk setiap konflik di dunia. Terbaru, Paus Fransiskus menyerukan perdamain di Ukraina.
Nominasi ini bukan yang pertama kali untuk Paus Fransiskus. Tahun 2017, Paus juga mendapat nominasi yang sama. Selam kepemimpinannya, Paus berhasil menyatukan pemimpin-pemimpin bangsa. Kunjungannya ke Kuba dan Amerika Serikat beberapa tahun lalu berjasa dalam meredakan kekakuan hubungan kedua negara ini.
Paus juga pernah mengundang keda pemimpin Palestina dan Israel ke Vatikan pada 9 Juni 2014. Saat itu, Paus bersama Simon Perez dan Mahmoud Abbas berdoa bersama bagi perdamaian dunia dan kedua negara Israel dan Palestina di Taman Vatican.
Paus juga sering menyerukan perdamaian terkait konflik di Semenanjung Korea. Seruan ini bahkan berdampak langsung pada perdamaian kedua negara. Hasilnya, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In akhirnya bertemu dalam suasana damai dengan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Selain Paus Fransiskus, nominasi peraih Nobel juga diberikan bagi Penyiar Inggris, David Attenborough; pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny; dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Anggota parlemen Norwegia mengungkapkan nominasi untuk penghargaan bergengsi termasuk pembangkang populer termasuk Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya yang tinggal di pengasingan di Vilnius. Nominasi juga diberikan bagi Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar yang dibentuk oleh penentang kudeta tahun lalu di negara itu.
Setiap tahun, Hadiah Nobel diberikan kepada “mereka yang, selama tahun sebelumnya, telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia,” menurut wasiat Alfred Nobel tahun 1895, seorang ahli kimia & insinyur Swedia.