30.9 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Bacaan dan Renungan Hari Rabu 2 Februari 2022; Pesta Yesus Dipersembahkan dalam Bait Allah

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama: Maleakhi 3:1-4

    “Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya.”

    BEGINILAH firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri?

    Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”

    Demikianlah Sabda Tuhan

    U. Syukur Kepada Allah.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 24:7.8.9.10

    Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.

    • Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
    • Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
    • Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
    • Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

    Bait Pengantar Injil: Lukas 2:32

    Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

    Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

    Bacaan Injil: Lukas 2:22-40

    “Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”

    Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

    Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

    Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri – , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana.

    Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

    Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

    Demikianlah Sabda Tuhan

    U. Terpujilah Kristus

    Istri Motivator

    SEBASTIAN Loeb adalah juara dunia rally mobil yang tidak terkalahkan dalam lima tahun terakhir di masanya. Beragam jenis medan pertandingan balap rally pernah dijajalnya. Dalam sebuah kesempatan wawancara di televisi, Loeb ditanya perihal rahasia di balik keberhasilannya itu. Loeb tidak menjawab kehebatan mesin mobil atau banyaknya pengalaman sebagai faktor suksesnya, melainkan kehadiran seorang navigator yang hebat di sampingnya. Navigator adalah orang yang duduk di samping pembalap yang tugasnya membaca peta dan arah. Dalam sepersekian detik, navigator harus memutuskan mobil harus dibawa ke mana, apakah lurus atau belok, sampai akhirnya tiba di garis akhir dengan selamat.

       Peran suami dan istri di dalam banyak hal memiliki kemiripan dengan fungsi kerja pembalap dan navigator. Suami sebagai kepala keluarga berperan sebagai seorang pembalap yang mengandalkan mobil yang merupakan gambaran sebuah keluarga. Sedangkan istri berperan sebagai navigator yang bertugas memberikan saran mengenai arah perjalanan keluarga, walau keputusan akhir tetap berada di tangan suami. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia melihat bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja.

    Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Tuhan tidak menciptakan wanita dari bagian kaki supaya bisa diinjak-injak. Tuhan juga tidak menciptakan wanita dari bagian kepala supaya berbalik menguasai, namun Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk. Itu artinya, ada kedudukan yang setara karena tulang rusuk berada di bagian setengah tubuh. Dalam perjalanan sebuah pernikahan, ada masa dimana suami tidak tahu harus melangkah ke mana.

    Di sinilah seorang istri berperan menjadi navigator yang bertugas membaca peta dan arah. Seorang istri yang beriman dapat menyelamatkan suaminya yang tidak beriman dan membawanya kepada Tuhan. Dengan cara apa seorang istri bisa menyelamatkan suaminya? Dengan cara menunjukkan kesaksian hidup yang memberkati suaminya. Kesaksian hidup lebih bermakna dari ribuan kata-kata. Firman Tuhan di dalam 1 Petrus 3: 1-2 berkata bahwa seorang suami bisa di menangkan tanpa perkataan, hanya oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat betapa murni dan salehnya kehidupan si istri. Suami yang tidak beriman dikuduskan oleh istrinya yang beriman.

       Seorang istri mempunyai peran istimewa karena ia harus menjalankan peran ganda yakni sebagai penolong bagi suami dan Ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Ia tidak berhenti bergerak sampai semua keperluan suami dan anak-anaknya terlayani dengan baik. Dukungan yang ia berikan, membuat suaminya dikenal orang. Didikan lembut yang ia lakukan, membuat anak-anaknya bertumbuh dengan baik. Semua orang menyebutnya berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih atas kesempatan yang kau percayakan kepada seorang istri. Berilah ia kekuatan agar mampu melayani suami dan anak-anaknya dengan baik. Amin.

    +BDGY.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI