26.3 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

Dosa Terbesar Lucifer

BERITA LAIN

More

    Salah satu dosa yang terbesar dari Lucifer adalah hasrat untuk menjadi tidak tergantung pada Allah dan ingin menjadi setara dengan Allah.Karenanya, ia memimpin pemberontakan bersama sejumlah malaikat di Surga. Namun, akhirnya mereka semua diusir dari Surga dan menjadi roh-roh jahat yang mengembara di dunia.

    Dalam hal ini, menurut St. Thomas Aquinas dosa pertama dari Iblis adalah kesombongan. Padahal, Malaikat juga diciptakan sempurna, sebagai makhluk yang murni spiritual (tanpa tubuh); dan setiap dari mereka juga diberi kehendak bebas. Tetapi, Lucifer lebih memilih untuk menolak Allah, sehingga membuat mereka terpisah dari Allah, dan situasi keterpisahan inilah yang disebut neraka.

    Selain itu, Iblis sangat membenci dan iri pada manusia, karena Allah sangat mengasihi manusia. Manusia diciptakan sesuai dengan rupa dan citra Allah, bahkan Allah memilih menjadi manusia agar dapat menyelamatkan umat manusia.

    Itulah mengapa di dalam bacaan Injil hari ini (Markus 5: 1-20), kita dapat melihat bagaimana Iblis (roh jahat) ingin menghancurkan/ membinasakan manusia. Untungnya, roh jahat tidak dapat membinasakan jiwa manusia sebab manusia merupakan milik Allah.

    Apa yang roh jahat dapat lakukan terhadap manusia adalah merasuki pikiran dan merusak tubuh manusia. Sehingga, seperti dikatakan; “Siang malam ia (orang yang kerasukan) berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.”

    Hingga sekarang, roh jahat pun selalu berusaha mempengaruhi pikiran manusia dengan perbuatan dosa, membuat manusia merasa tidak berharga dan tak jarang berujung pada usaha untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.

    Akan tetapi, syukur pada Allah karena Allah tidak pernah meniggalkan kita sekalipun kita sedang dalam keadaan berdosa. Ketika dosa membuat manusia kehilangan jati dirinya sebagai ciptaan Allah.

    Allah berkenan menyembuhkannya, tujuannya supaya manusia kembali sadar akan identitasnya sebagai makhluk Allah yang sangat mulia dan berharga. Itulah sebabnya pula, Yesus berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”

    Dengan kembali kerumah/ kekampung, berarti Ia ingin agar manusia hidup dengan normal, memiliki identitas, dan diterima dalam keluarga dan masyarakat.

    Semoga, semua ini dapat menginspirasi agar kita mau senantiasa bersyukur sebab Allah begitu mengasihi kita. Malaikat dan manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi rekan sekerja Allah demi kemuliaan Kerajaan Surga.

    Karenanya, apabila manusia memberontak kepada Allah, manusia akan terpisah dari Allah dan manusia akan kehilangan kuasa sebagai Anak-Anak Allah, bahkan hewan (babi) pun tidak dapat dikuasai, karena para babi itu lebih memilih menceburkan diri daripada dirasuki roh jahat.

    Maka, sebagai manusia yang diciptakan serupa dengan Allah, kita tidak boleh gentar dan takut terhadap roh jahat. Dalam hal ini, Rasul Paulus memberi nasehatnya: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.

    Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.” (Ef 6: 11, 14-18)

    Frater Agustinus Hermawan, OP

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI