LANGGUR, Pena Katolik – Administrator Apostolik Amboina, Mgr. P. C. Mandagi MSC meresmikan Gereja Katolik Santa Theresia Avila Ngefuit Atas, Maluku Utara. Peristiwa ini menjadi puncak dari perjuangan umat membangun gereja selama 27 tahun. Umat bahu-membahu membangun gereja hingga pembagunannya selesai 100 persen. Gerfeja ini sekaligus menjawab impian warga Stasi Ngfuit Atas Paroki Waur Kei Besar.
Gereja St. Theresia Avila ini direncanakan sejak tahun 1993 sedangkan peletakan batu pertama diadakan pada awal tahun 1995. Sejak pembangunan dimulai, umat bahu membahu mewujudkan berdirinya gereja ini.
Salah satu tokoh umat, Yanuaris menceritakan bahwa di tahun 1996 pembangunan telah mencapai pembangunan atap, namun belum 100 persen diselesaikan pekerjaannya. Dari awal, panitia telah bekerja selama 27 tahun sampai hari ini, barulah gereja ini diberkati dan diresmikan.
Yanuarius menjelaskan, gereja ini telah lama di impikan. Ia bersyukur saat ini gereja sudah jadi. Ia meihat, keberhasilan ini karena kasih dan kemurahan Tuhan, serta dukungan semua pihak termasuk Pemerintah Daerah.
Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun mengatakan gereja tersebut adalah bukti cinta yang besar. Ia melihat, selesainya gereja ini membuktikan kuatnya budaya yakni yelim dan maren yang dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi, seperti pembangunan sarana peribadatan.
“Hari ini menjadi bukti bahwa umat Katolik Ngufit Atas walaupun kecil dalam jumlah namun gedung gereja dan pastoran jadi bukti cinta kalian yang besar,” kata Thaher.
Sementara Mgr Mandagi menekankan, bahwa bantuan dari pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Daerah menjadi penyokong utama pembangunan gereja ini.
“Luar biasa di Provinsi Maluku ini, lebih luar biasa lagi di Kabupaten Maluku Tenggara ini, apalagi di jaman pemerintahan M Thaher Hanubun,” ujar Mandagi.
Mgr. Mandagi menghimbau agar gereja ini dimanfaatkan dengan baik guna mengembangkan iman umat. Mgr. Mandagi menambahkan, selain rumah ibadah, khusus untuk wilayah Kei Besar cukup maju, baik jalan yang sudah bagus, listrik yang sudah teraliri ke masyarakat, serta telekomunikasi yang sudah baik.
“Oleh karena itu, saya minta jangan ada yang menghambat, dukung perkembangan pembangunan di Maluku Tenggara, ” seru Mgr. Mandagi.