Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Kamis 23 Desember 2021; Kamis Masa Adven IV

Bacaan I :  Mal 3:1-4,4:5-6

“Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan.”

LIHAT, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Mazmur Tanggapan : Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; R: Luk 21:28

Refren : Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.

  • Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
  • Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
  • Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Refren :  Alleluya

O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.

Bacaan Injil : Luk 1:57-66

“Kelahiran Yohanes Pembaptis.”

KEMUDIAN genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”

Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.

Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Demikianlah Injil Tuhan

KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS

Hari Raya Natal semakin dekat. Perikop Injil pada hari ini menceritakan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. Hari kelahirannya ditandai dengan peristiwa yang tidak lazim. Bahwa Yohanes lahir dari seorang ibu yang sudah lanjut usia dan divonis mandul itu sudah menampakkan suatu yang tidak  lazim. Maka kelahiran Yohanes sungguh merupakan kebahagiaan yang luar biasa, terutama bagi Elisabet dan Zakharia. Elisabet merasa dibebaskan dari rasa malu atas kemandulannya.

Dan Zakharia pun dibebaskan dari kebisuannya sesudah ia mencantumkan nama “Yohanes” ketika memberi nama pada anaknya, jadi bukan “Zakharia.” (Luk. 1: 63-64). Yohanes berarti “TUHAN Penyayang.” Semua kejadian yang mengiringi kelahiran Yohanes sungguh merupakan suatu keajaiban. Tidak mengherankan bila berita ini begitu cepat beredar ke seluruh pegunungan Yudea. Semua orang terheran-heran sambil berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?”  Sebab, Tangan TUHAN menyertai dia. (ayat 66).

Kelahiran Yohanes Pembaptis sudah dinubuatkan oleh Nabi Maleakhi seperti diungkapkan pada Bacaan Pertama: “Lihat, AKU menyuruh utusan-KU, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-KU!” (Mal. 3: 1). “Sesungguhnya, AKU akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu”. (Mal. 4:5). Elia inilah yang membuat hati bapak-bapak berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anaknya berbalik kepada bapak-bapaknya. Dan “Elia baru” yaitu Yohanes Pembaptis, yang membuat banyak kalangan masyarakat Yahudi bertobat. Sebab, sejak Yohanes tumbuh dewasa, ia sudah menyerukan pertobatan. Tobat berarti “kembali kepada TUHAN.” Bagi komunitas sekitar Yohanes: “kembalinya buah cinta pada kasih sayang ALLAH”.

Apakah menjelang Natal ini hati kita benar-benar sudah bertobat? Apakah kita berani mendobrak kebiasaan kita yang sudah biasa lengket dengan dosa, dan sekarang secara revolusioner meninggalkannya? Natal tanpa pertobatan rasanya akan semakin hambar saja, meski di sekeliling kita bergema senandung lagu merdu Natal dengan diiringi kerlap-kerlipnya lampu pohon Natal secara meriah. Jadi, sudah siapkah hati kita seratus prosen menyambut Kedatangan-NYA?

TUHAN mempunyai maksud khusus dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, yaitu mempersiapkan kedatangan Mesias. Hal yang sama berlaku pada kita masing-masing. TUHAN pasti punya maksud apa dengan kelahiran kita ke dunia ini? Yang pasti adalah keberadaan kita di dunia ini bukan karena kita sendiri dan tidak untuk kita sendiri!   Pertanyaan di atas dapat ditambah: Apakah ada yang diuntungkan atau dirugikan dengan keberadaan kita ini? Sebenarnya TUHAN mengharap apa dengan kelahiran kita ini? Cobalah kita refleksikan dengan sungguh tentang keberadaan kita saat ini! Keberadaan kita ini sungguh dapat dirasakan manfaatnya oleh keluarga, komunitas atau masyarakat sekitar kita atau lingkungan kerja kita? Atau, justru dianggap banyak merugikan karena mengganggu dan merongrong kedamaian dan ketenteraman?

Ya TUHAN, sadarkanlah aku selalu, bahwa aku adalah anak-MU yang KAU-kasihi dan KAU-panggil untuk berjalan sesuai dengan Rencana dan Kehendak-MU. Putarlah haluanku bila jalan yang aku tempuh selama ini keliru. Amin.

Selamat pagi.  Selamat mempersiapkan Natal dan beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini