Minggu, Desember 22, 2024
31.1 C
Jakarta

Syukur 90 tahun Suster Dominikan di Indonesia

Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC saat memimpin Misa Syukur 90 tahun Kongregasi Suster Dominikan Indonesia. Dok Suster OP Indonesia

BANDUNG, Pena Katolik – Suster-suster Ordo Pengkhotbah (Ordo Preadicatorum/OP) Indonesia merayakan tahun ke-90 kehadirannya di Indonesia. Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC memimpin Misa puncak peringatan ini di Biara Suster OP Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 2021.

Saat menyampaikan homily, Mgr. Anton menyampaikan, bahwa dalam hidup rohani dikenal yang istilah corectio fraterna, yaitu sebuah latihan rohani dengan saling mengoreksi sesama saudara yang tinggal dalam satu biara. Ini berupa teguran yang disampaikan kepada saudara satu biara untuk meningkatkan kualitas hidup rohani.  Corectio fraterna selalu ditempatkan dalam kerangka perjalanan untuk semakin diri dengan Tuhan.

“Maka dalam koreksi persaudaraan orang bukan menegur untuk mencari kesalahan. Namun dalam kasih dalam rangka pertobatan untuk meraih kesucian dan sampai kepada Allah,” ujar Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini.

Mgr. Anton menyampaikan, bahwa dalam Kitab Suci, Yohanes pun menegur dan menyampaikan ajakan pertobatan. Langkah ini untuk mempersiapkan kehadiran Tuhan. Ia menyampaikan syarat minimal pertobatan.

Pemimpin Kongregasi Suster-Suster OP Indonesia, Sr Elisabeth Yaya Budiarti OP mengajak untuk mengenang perjalanan kongregasi pada tahun-tahun awal di Indonesia. Sr. Elisabeth merefleksikan, bahwa semangat yang saat itu dimiliki para suster misionaris awal adalah karena mereka ingin mewarta sampai ke ujung dunia, demi keselamatan jiwa.

“Apa yang memotivasi mereka sehingga mereka mau pergi ke negeri yang jauh yang cenderung terbelakang saat itu? Apakah hanya uforia? Jawabannya, tentu karena mereka ingin mewarta sampai ke ujung dunia, demi keselamatan jiwa,” ujar Sr. Elisabeth.

Para suster sangat menghidupi semangat St. Dominikus dan Pater Dominikus Daniel Josephus van Zeeland, OP, pendiri kongregasi. Semangat itu berkobar mengesampingkan rasa takut dan cemas pada perjalanan di laut yang mencekam.

“Yang ada adalah come, see, and do whatever you can do. Datang dan buat sesuatu bagi masyarakat sekitar,” demikian Sr. Elisabeth.

Sementara itu, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo pada momen syukur 90 tahun Kongregasi Suster Dominikan mengajak para suster untuk merefleksikan pesan St Paulus, “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan bertambah teguh dalam iman”. Iman adalah harta terbesar yang dimiliki manusia juga kongregasi, dihidupi di Indonesia dalam konteks historis dan sosial dan berpengaruh besar dalam masyarakat.

“Bagi anda yang hidup menurut ajaran agung St. Dominikus untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, iman ada dan selalu menjadi dasar panggilan, sebagai perjumpaan total dan baru dengan Yesus Kristus,” ujar Mgr. Pioppo.

Kedekatan dengan Kristus menjadi pusat dalam setiap karya. Mgr Pioppo berharap agar para suster selalu membuat Kristus hidup dalam diri masing-masing dalam dalam karya kerasulan.

Pada sambutan di akhir Misa, Mgr. Anton mengajak para suster untuk mensyukuri panggilan yang ada. Ia menyampaikan meski sedikit, namun dengan tulus melayani, Tuhan akan mengirimkan lebih banyak. Mgr. Anton ikut bersyukur atas bertambahnya panggilan sebanyak 13 suster.

Mgr. Anton berharap para suster untuk tetap bersemangat dalam karya kongregasi. Mgr. Anton juga mengajak para suster untuk terus berakar dalam Kristus di dalam setiap karya.

“Selamat pesta ke-90 tahun kongregasi,” kata Mgr. Anton.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini