Home BERITA TERKINI Doa dan Bacaan Rohani Sebagai Jantung Iman

Doa dan Bacaan Rohani Sebagai Jantung Iman

0
Romo Antonius Anjar Daniadi, OCSO saat menyampaikan materi mengenai lectio divina. Dominikan Indonesia

Dalam tradisi Kristiani, Lectio Divina adalah sebuah latihan rohani yaitu sarana rohani yang menolong umat untuk semakin peka terhadap Sabda Allah. Mengapa perlu Lectio Divina ini penting, seperti sabda Yesus, “Kadang kita melihat tetapi tidak melihat, kita mendengar tetapi tidak mendegar”. Sebenarnya bacaan rohani membantu setiap orang untuk peka, bahwa dalam setiap peristiwa yang dialami, ada Tuhan yang berkarya. Hal ini disampaikan Romo Antonius Anjar Daniadi, OCSO saat menyampaikan materi dalam Retret Rohane Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia yang dilangsungkan secara daring pada 12-14 November 2021.

Dalam tradisi Kristiani, khususnya dalam tradisi hidup monastik, Lectio Divina lebih ditekankan agar setiap orang menjadi literatus, yaitu melakukan dan membaca Kitab Suci dengan refleksi yang mendalam. Romo Anjar mengatakan, di zaman ini, dengan fasilitas yang modern, ada bagian-bagian bacaan rohani yang kadang terlewat, lalu juga kurang waktu untuk merenung.

“Kalau kurang bertekun, tergesa-gesa, dan kurang  menyediakan waktu maka kita menjadi kurang bisa menangkap pesan Tuhan,” ujar Wakil Abass biara OCSO Santa Maria Rawaseneng, Jawa Tengah ini.

Inti dari Lectio Divina adalah membuka diri kepada kuasa Sabda Allah agar disentuh, dimurnikan, dan digerakkan oleh-Nya, sehingga menjadi compunction cordis ‘remuk redam hatinya’. Romo Anjar mengatakan, ada banyak orang kudus yang bertobat justru setelah membaca Kitab Suci.

Sr. M. Lusia Kusrini OP. Dok Dominikan Indonesia

Pada sesi keempat, Sr. M. Lusia Kusrini OP menyampaikan bahwa spiritualitas Dominikan adalah spiritualitas yang gembira dan sukacita. Di mana, sukacita ini muncul dari panca indera. St Dominikus mempertajamkan diri dalam iman melalui panca indera.

“Sukacita itu muncul dari luapan iman, maka kita akan telusuri bagaimana relasi kita dengan Tuhan yang memunculkan sukacita,” ujar Sr. Lusia.

Sementara itu, saat sesi kedua Romo Mingdry Hanafi Tjipto, OP menyampaikan mengenai doa menurut St. Thomas Aquinas. Doa Bapa Kami sangat penting bagi kehidupan rohani St. Thomas. Menurut orang kudus itu, Tuhan Yesus adalah model atau teladan untuk berdoa. Sebagai contohnya Yesus mengajarkan Bapa Kami (Mat 6:9-13 dan Luk 11:2-4).

“Ketika kita berdoa, kita tidak memberitahu Tuhan tentang sesuatu yang tidak diketahui-Nya dan kita tidak berusaha membengkokkan kehendak-Nya untuk tujuan kita,” ujar Romo Mingdry.

Berdoa seturut ajaran St. Thomas ada lima tips yang dapat diikuti, yaitu berdoa dengan rendah hati; berdoa dengan iman; berdoa sebelum berdoa; berdoa dengan sengaja; dan berdoa dengan penuh perhatian. Romo Mingdry mengatakan, berdoa harus memperharikan juga apa yang didoakan dan diharapkan.

“Dalam doa tujuan utama kita adalah Tuhan, itu yang menjadi utama,” ujarnya.

Doa adalah pilihan yang tepat, awalnya doa hanya berdasar karena kita butuh, namun seiring waktu doa akhirnya menjadi kebutuhan. Romo Andreas Kurniawan OP dalam pesannya mengataka bahwa melalui doa, seseorang menjadi mengerti apa yang Tuhan harapkan.

Launching Buku Doa dan Pujian Persaudaraan Dominikan Awam. Dominikan Indonesia

“Ada yang kurang kalau kita tidak melakukannya. Doa menjadi sesuatu kebutuhan, bukan hanya saya ingin tapi saya butuh. Doa menentukan saya dan menuntun saya menjadi apa yang saya harapkan,” ujar Ekonom Keuskupan Agung Pontianak ini.

Pada akhir retret ini, PDAI juga meluncurkan buku Doa khusus dengan judul Doa dan Pujian Persaudaraan Dominikan Awam. Buku doa ini sangat lengkap berisi doa-doa umum, madah, dan pedoman untuk Ibadat Harian. Di dalamnya juga ada ibadat singkat St. Perawan Maria dan Ibadat Arwah. Buku ini juga memuat doa-doa lain untuk beragam ujub dan keerluan. Deminikan Awam, Theo Atmadi OP berharap, buku ini akan mempersenjatai Dominikan Awam di mana banyak doa-doa yang dapat digunakan.

“Buku ini selain untuk anggota juga untuk pelayanan kita, kapanpun kita diminta dalam pelayanan doa, yang belum biasa dengan doa sepontan, maka dapan menggunakan buku do aini sebagai panduan,” ujar Theo.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version